Home > Fakta Unik > Seberapa Efektifnya Disinfektan Bagi Kehidupan Manusia?

Seberapa Efektifnya Disinfektan Bagi Kehidupan Manusia?

Fakta Unik 2 May 2020
Membersihkan ompol copyright free images

Penggunaan disinfektan sekarang ini sudah semakin banyak. Apalagi digunakan untuk berbagai macam pembersihan guna membebaskan barang-barang Anda. Bahkan diri Anda sendiri dari bakteri, kuman, serta virus yang berbahaya. Lalu, seberapa besar efektifitas disinfektan bagi rumah Anda.

Tapi, pernahkah Anda memikirkan seberapa efektifnya disinfektan pada kehidupan manusia? Untuk mengetahui jawabannya, simak saja langsung ulasannya di bawah ini!


Jumlah dan Lokasi Mikroorganisme

Sebenarnya, keefektifan germisida terhadap mikroorganisme tergantung pada beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah kualitas organisme dan lingkungan fisik kimiawi dan eksternal di mana mereka hidup.

Faktor-faktor di atas harus mengarah pada penggunaan desinfeksi dan sterilisasi yang lebih baik guna mencegah bakteri jadi semakin berbahaya.

Selain itu, semakin besar jumlah mikroba, semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk membunuh mereka semua.

Seorang peneliti bernama Earle H Spaulding dari Philadelphia, Amerika Serikat, mengilustrasikan teori tersebut ketika ia menggunakan kondisi pengujian yang identik dan menunjukkan bahwa disinfektan butuh 30 menit untuk membunuh 10 bakteri spora atrophaeus (sebelumnya Bacillus subtilis). Sementara itu, disinfektan juga membutuhkan waktu 3 jam untuk membunuh 100.000 jenis bakteri yang sama.

Hal ini memperkuat opini tentang perlunya pembersihan medis secara menyeluruh sebelum melakukan proses disinfeksi dan sterilisasi.

Baca Juga : 5 Bahan Alami yang Bisa Dipakai Sebagai Disinfektan

Mengurangi jumlah mikroorganisme harus dilakukan melalui pembersihan yang teliti, meningkatkan tingkat keselamatan saat germisida digunakan sesuai dengan label penggunaan, serta mempersingkat waktu pemaparan yang diperlukan untuk membunuh seluruh muatan mikroba.

Spaulding juga membuat klasifikasi untuk proses disinfeksi dan steriliasi yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu kritis, semi-kritis, atau non-kritis. Sistem ini juga menetapkan tiga tingkat aktivitas kuman untuk disinfeksi (tinggi, sedang, atau rendah).

Lokasi mikroorganisme juga harus dipertimbangkan untuk mengetahui seberapa manjur germisida yang digunakan.

Hanya permukaan yang secara langsung bersentuhan dengan barang-barang kotor yang perlu didisinfeksi.


Faktor Fisik dan Kimia

Banyak faktor fisik dan kimia juga memengaruhi prosedur penggunaan disinfektan seperti suhu, pH, kelembaban relatif, dan air. Sebagai contoh, aktivitas disinfektan meningkat ketika suhu meningkat, walaupun ada beberapa pengecualian di dalamnya.

Lebih jauh lagi, peningkatan suhu yang terlalu besar menyebabkan disinfektan terdegradasi dan melemahkan aktivitas pembasmi kumannya. Hal ini tentunya dapat menghasilkan potensi bahaya pada kesehatan Anda.

Peningkatan pH meningkatkan aktivitas antimikroba dari beberapa disinfektan (misalnya Glutaraldehida, senyawa amonium kuaterner) tetapi menurunkan aktivitas antimikroba dari yang lain (misalnya Fenol, hipoklorit, dan yodium).

Baca Juga : Apa itu Disinfektan Sebenarnya?

PH mempengaruhi aktivitas antimikroba dengan mengubah molekul disinfektan atau permukaan sel.

Selain itu, kelembaban relatif juga jadi faktor penting yang mempengaruhi aktivitas disinfektan dan sterilisasi gas, seperti EtO, klorin dioksida, dan formaldehida.

Sedangkan, konsentrasi air (misalnya konsentrasi tinggi kation divalen) dapat mengurangi laju pembunuhan disinfektan tertentu karena kation divalen (misalnya Magnesium, kalsium) dalam air keras berinteraksi dengan disinfektan untuk membentuk endapan yang tidak larut.

Alhasil Anda harus memperhatikan faktor-faktor ini sebelum mempertimbangkan untuk menggunakan disinfektan.


Durasi Paparan

Supaya bisa membasmi bakteri dan mikroba lain yang berbahaya, suatu permukaan harus terpapar germisida pada waktu yang sesuai.

Banyak peneliti telah menunjukkan efektivitas disinfektan tingkat rendah terhadap bakteri vegetatif (misalnya, Listeria, E. coli, Salmonella, VRE, MRSA), ragi (misalnya, Candida), mikobakteri (misalnya, M. tuberculosis), dan virus (misalnya , poliovirus) pada waktu paparan 30-60 detik 46-64.

Secara hukum, semua instruksi label penggunaan yang berlaku untuk produk yang terdaftar  harus dipatuhi.

Jika Anda memilih kondisi penggunaan yang berbeda dari yang tertera pada label produk, Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas cedera yang diakibatkan penggunaan di luar label dan berpotensi untuk dikenakan tindakan hukum.

Intinya, disinfektan memang sangat efektif untuk membasmi bakteri dan mikroba berbahaya lainnya, tapi tidak bisa digunakan sembarangan dan main campur dengan produk lainnya karena hal ini malah akan membahayakan nyawa Anda atau mungkin orang lainnya.

Penggunaan disinfektan harus sesuai dengan permukaan yang akan Anda bersihkan dan jangan lupa untuk selalu membaca label intruksi agar Anda bisa memakai disinfektan pada takaran yang sesuai serta berhati-hati ketika Anda mau membersihkan sesuatu dengan disinfektan.

Setelah mengetahui efektifitas disinfektan, sekarang saatnya merawat dan menjaga kebersihan rumah dengan jasa disinfektan. Caranya, Anda bisa pesan layanan KliknClean yang tersedia di App Store dan Google Play Store.

Artikel Terkait