Home > Fakta Unik > Bisakah Tungau Hidup Di Matras, Kasur, Atau Bantal Busa?

Bisakah Tungau Hidup Di Matras, Kasur, Atau Bantal Busa?

Fakta Unik 27 October 2019
Membersihkan ompol copyright free images

Bisakah tungau hidup di matras busa? Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh orang yang sedang mencari kasur baru. Anda mungkin berniat untuk mengganti kasur lama Anda dikarenakan kasur tersebut sudah menjadi tempat hidup bagi tungau, dan sudah tidak layak pakai lagi.

Tungau debu hidup dengan memakan sel kulit mati anda. Anda membuang sekitar 30.000 sampai 40.000 sel kulit mati setiap jamnya, jadi jika Anda berada di tempat tidur selama 8 jam setiap hari Anda akan melepaskan antara 240.000 sampai 320.000 sel kulit (makanan melimpah untuk tungau)

Tungau debu memang terkadang membuat Anda bingung, karena selain wujudnya yang tidak terlihat, tungau debu pada kenyataannya memang sulit untuk dibersihkan.

Kali ini kami akan memberikan ulasan tentang  apakah tungau dapat hidup di kasur busa, atau kasur jenis apa saja yang perlu Anda miliki agar terhindar dari gangguan tungau debu.

Baca juga: Penjelasan dan Fakta Menarik Tentang Ular!


Mengapa Disebut Tungau Debu?

Nama tungau debu muncul karena mereka hidup dari debu di rumah Anda. Sebagian besar debu terdiri dari sekitar satu juta sel kulit mati yang Anda hasilkan setiap hari. Mereka menumpuk di karpet, di tempat tidur, dan merupakan penyusun utama debu di permukaan perabotan Anda.

Tungau debu bukan termasuk serangga, tapi sejenis arakhnida. Mereka termasuk dalam keluarga laba-laba dan berukuran sangat kecil. Anda bisa menghirupnya, dan tungau debu bisa saja menutupi tubuh Anda saat Anda tidur. Jadi ya, mereka bisa tinggal di manapun tempat Anda tidur, termasuk kasur memory foam dan bantal.

Tungau debu adalah hewan kecil dengan ukuran sekitar 0,5 mm, dan bibitnya bahkan berukuran lebih kecil. Mereka umumnya hanya dapat terlihat dengan bantuan mikroskop. Tungau berbentuk bulat, berwarna putih atau krem, dengan rambut di kaki dan tubuh mereka.

Ada dua spesies umum di Amerika Serikat: tungau debu rumah Amerika Utara, Dermatophagoides farinae dan tungau debu rumah Eropa, D. pteronyssinus.

Kehadiran tungau debu rumah dapat diketahui dengan mengumpulkan sampel debu dari dalam rumah dan memeriksanya di bawah mikroskop. Anda bisa mengecek sensitivitas anda terhadap tungau debu dan protein allergen yang dihasilkannya melalui ahli imunologi yang menangani alergi melalui tes kulit atau darah.


Hubungan Antara Memory Foam dan Tungau Debu

Memory foam masih dianggap sebagai busa ajaib oleh banyak orang. Teknologi ini dikembangkan oleh NASA untuk melindungi astronot dari kekuatan G-force yang dibutuhkan untuk menghindari gravitasi bumi.

Banyak orang percaya bahwa tungau debu tidak bisa hidup di memory foam. Namun, tidak ada penelitian lebih lanjut tentang mengapa memory foam tidak bisa mengumpulkan sel kulit mati seperti busa lainnya.

Bagaimana dengan kasur pegas? Beberapa serangga kecil dapat dengan mudahnya hidup dan berkembang biak didalam kasur jenis ini, tapi bagaimana dengan tungau debu?


Apakah Tungau Debu Dapat Hidup Di Memory Foam?

Beberapa orang bilang memory foam hanya memperburuk alergi terhadap tungau debu. Tungau debu dapat berkembang biak di permukaan memory foam, dan Anda akan tidur dengan kasur atau bantal busa ini sepanjang malam.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh University of California, Berkley, memory foam dan kasur busa pada umumnya jauh lebih buruk daripada kasur pegas biasa.

Studi tersebut menguji kasur di rumah-rumah di Norwegia. Ditemukan bahwa hampir 50% dari kasur busa yang diuji memiliki kotoran tungau debu didalamnya, sementara hanya 12% kasur pegas memiliki kotoran tungau debu.

Tungau debu memang menjijikkan, tapi ternyata efeknya bisa jauh lebih buruk dari itu. Bagi penderita alergi atau asma, kotoran tungau debu bisa memicu kambuh dan menjadikan hidup lebih sengsara.

Untuk anda yang berniat membeli kasur memory foam, mungkin jadi berpikir dua kali setelah membaca ulasan diatas. Menurut penelitian, kasur memory foam beresiko tiga kali lipat lebih besar untuk menjadi tempat hidup tungau debu.


Bagaimana Jika Anda Tetap Membeli Kasur Memory Foam?

Beberapa orang beranggapan bahwa kasur pegas memiliki banyak celah untuk debu, tungau, dan kotoran kotoran lain. Namun sebenarnya itu hanya di permukaan. Bagian dalam kasur tak kalah pentingnya.

Rongga didalam kasur pegas memang tidak langsung bersentuhan dengan kulit. Tapi disanalah sel kulit mati, keringat, dan kotoran lain menetap dalam jangka waktu yang cukup lama.

Jenis kasur lainnya juga bisa diisi dengan tungau debu. Kasur yang lembut, berombak atau sprei kasur memberi banyak ruang bagi tungau debu mikroskopis untuk mendirikan sarang mereka.

Karena hal ini, kasur memory foam adalah cara terbaik untuk meminimalisir tungau debu. Kasur ini tidak memiliki pegas dan ruang kosong untuk persembunyian tungau debu.

Meskipun memory foam cenderung menangkap banyak kotoran tungau debu, kasur jenis ini akan memiliki tungau debu yang lebih sedikit secara keseluruhan, dan mereka juga memiliki lebih sedikit jamur dan kontaminan lainnya.


Kesimpulan: Kasur Jenis Apa Yang Seharusnya Anda Beli?

Jadi, kasur jenis apa yang seharusnya Anda pilih? Kasur dengan memory foam atau kasur bahan pada umumnya?

Kenyataannya adalah bahwa tidak peduli jenis kasur apa yang Anda pilih, Anda akan tetap mendapatkan beberapa tungau debu hidup dikasur (dan tungau yang telah mati masih tetap mengeluarkan kotoran) di tempat tidur Anda.

Tapi jangan khawatir, ada solusinya. Anda bisa mengurangi tingkat pertumbuhan tungau debu jika Anda menggunakan penutup kasur hypoallergenic.

Beberapa kasur memiliki penutup ini di bagian atasnya, sementara ada beberapa jenis yang memiliki penutup menyeluruh yang dapat terpasang dengan kencang di kasur untuk membunuh tungau debu yang ada, dan mencegah tungau yang mungkin ingin masuk ke tempat tidur Anda.

Jika Anda ingin membersihkan dan mengusir tungau di kasur, Anda bisa pesan layanan Hydro Cleaning yang tersedia di KliknClean.

Pesan sekarang di aplikasi KliknClean yang tersedia di App Store dan Google Play Store.

Artikel Terkait