Home > Fakta Unik > Fakta Menarik Tentang Rumah di Korea Utara

Fakta Menarik Tentang Rumah di Korea Utara

Fakta Unik 22 December 2019
Membersihkan ompol copyright free images

Korea Utara memang merupakan negara dengan sejuta misteri. Bukan hanya karena paham ideologi negaranya yang komunis, Korea Utara juga seakan menutup diri dari dunia luar. Ada berbagai isu mengenai negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan ini.

Satu hal yang pasti adalah Anda perlu mengunjungi negara ini untuk mengetahui kebenaran dari isu yang beredar tersebut. Ada banyak sekali fakta menarik tentang Korea Utara dan rumah juga bangunan yang ada di Korea Utara. Kami telah merangkum beberapa fakta unik tentang rumah dan bangunan yang ada di Korea Utara ini. Daripada semakin penasaran, yuk langsung dibaca saja ulasannya!

Pyongyang adalah kota yang direncanakan dengan baik dengan jalan-jalan lebar, yang mengarah ke semua arah (contoh: Tongil Street, ditampilkan di foto di atas) Terdapat bangunan apartemen besar dengan ruang terbuka yang besar dan bahkan monumen yang berukuran cukup besar. Di Pyongyang, pemerintah memfasilitasi rakyatnya dengan sarana transportasi umum yang baik dan daerah tersebut juga minim polusi. Pyongyang memang sebuah kota yang dibangun untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Korea Utara bukan bangsa yang miskin.

-Di Korea Utara, tidak ada penerangan jalan, kecuali untuk jalan-jalan besar dan monumen. Lihat betapa gelapnya Korea Utara dilihat dari satelit pada malam hari.

-Kota-kota lain di Korea Utara Memiliki fasilitas yang jauh dari kota Pyongyang. Di Nampo, Anda akan melihat orang-orang mengangkut air ke apartemen dari sebuah sumur umum dan di Pyongong, Anda akan menemukan masyarakat disana memompa air melalui selang di luar ke apartemen mereka. Elevator di gedung lama tidak berfungsi lagi. Chongjin, Kaesong, dan bagian-bagian Hamhung hidup dengan sedikit atau tanpa perawatan. Ada beberapa masalah dalam pembagian listrik untuk setiap distrik.

-Blok apartemen Korea Utara sangat besar dan mirip seperti yang dimiliki oleh Korea Selatan, gedung pencakar langit 40-lantai tertua sudah ada dari tahun 2000-an, kemungkinan dibangun pada era emas yaitu pada tahun 1980-an, mereka mungkin adalah salah satu perumahan umum tertinggi di dunia.

Baca Juga : Sejarah Mengenai Air Conditioner dan Penggunaannya

-Tidak seperti Korea Selatan dan kota-kota Rusia yang didominasi oleh deretan bangunan yang identik, Pyongyang menampilkan cakrawala yang semarak, bangunan tua 4-5 lantai dan blok 8-10 lantai dengan lift yang bercampur dengan gedung apartemen bertingkat 20-40 dengan penampilan lantai yang lebih baru. Hidup dengan kondisi tempat bertingkat nampaknya tidak begitu diinginkan oleh warga Korea Utara. Karena minimnya listrik, Anda mungkin tidak dapat menggunakan lift ketika Anda harus pergi ke suatu tempat. Beberapa blok gedung dengan menara juga bercampur dengan rumah-rumah tradisional, misalnya di daerah Pipa-dong.

-Secara keseluruhan, minyak goreng adalah salah satu komoditas yang paling berharga di Korea Utara. Jika Anda berkunjung kesini, Anda dapat menonton masyarakat memindahkan banyak minyak goreng ke dalam botol liter dengan sangat berhati-hati.

-Kota-kota besar di luar Pyongyang akan bervariasi dalam ketersediaan makanan. Anda akan melihat makanan sedang dikeringkan di balkon atau dijemur di tempat jemuran pakaian di tengah kota. Seperti cumi-cumi kering serta jagung, dan cabai.

-Ryugyong hotel direncanakan untuk menjadi hotel tertinggi di dunia, memiliki tinggi sekitar 330 meter dengan 105 lantai, konstruksi dimulai pada tahun 1987 dan dijadwalkan akan dibuka untuk World Festival of Youth and Students ke 13 Juni 1989, tetapi gagal memenuhi jadwal dan ditinggalkan pada tahun 1992. Konstruksi dilanjutkan pada tahun 2008 dan dijadwalkan akan dibuka pada tahun 2013, tetapi hingga kini hotel tersebut masih juga belum selesai.

-Apartemen Mansudae yang dibangun di Changjon Street adalah pengembangan perumahan paling terkenal. Beberapa bangunan tua dihancurkan pada tahun 2011 dan 15 bangunan kaca di berbagai ketinggian hingga 44 lantai dibangun hanya dalam 9 bulan. Apartemen ini dibuka pada April 2012 di perayaan 100 tahun sejak kelahiran Kim Il Sung. Setiap bangunan malam di wilayah ini terangi oleh lampu yang berkedip-kedip yang indah.

-Kehidupan di kota-kota regional sangat bervariasi. Kehidupan di kota Sariwon pada umumnya baik dan pada kota Anju juga tidak sebaik itu. Ketika Anda masuk ke kota-kota ini, Anda akan melihat kebanyakan orang tinggal tempat kecil dan daerahnya bisa dibilang masih pedesaan.

-The Rungrado 1st of May Stadium, atau dikenal sebagai Stadion May Day, adalah stadion multi-fungsi di Pyongyang, Korea Utara, selesai pada 1 Mei 1989. Acara besar pertamanya adalah 13th World Festival of Youth and Students. Ini adalah stadion terbesar di dunia, dengan total kapasitas 114.000 kursi. Tempat ini dibuat di area seluas 51 hektar.

-Kim Chaek Apartment, memiliki 46 lantai, dibangun pada tahun 2014. Kim Jong Un sendiri yang membuat desainnya secara detail dengan konstruksi yang kokoh berbentuk bulat di lantai keempat di pintu masuk.

-Blok 23 awalnya merupakan sebuah apartemen, tapi runtuh pada Mei 2014. Korea Utara tidak terbiasa untuk melaporkan kecelakaan seperti itu, tapi kasus ini terlalu besar untuk disembunyikan. Apartemen ini seharusnya masih dalam pembangunan tetapi sudah menampung 92 keluarga. Jumlah korban tewas dari musibah ini tidak dijelaskan dengan rinci, tetapi bukti yang ada menunjukkan bahwa gedung tidak diperbaiki selama bertahun-tahun dan puing-puing sisa reruntuhan dibersihkan hanya dalam waktu 4 hari dan proses tersebut dihentikan begitu saja.

-Korea Utara sendiri sebenarnya adalah negara yang cukup bagus untuk dikunjungi karena memiliki lebih dari 6000 km rel kereta api, berbeda dengan yang ada di Korea Selatan yang hanya memiliki 3250 km (menurut Wikipedia), 80% aliran listrik. Namun, infrastruktur di Korea Utara berada dalam keadaan buruk yang sangat mempengaruhi perjalanan kereta sementara kereta di Korea Selatan mampu berjalan pada kecepatan 350 kmpj dengan keamanan penuh.

-Di pedesaan Anda dapat melihat rumah tradisional Korea Utara yang berbentuk kecil. Rumah yang lebih tua berada dalam kondisi dibiarkan rusak dan yang baru dijaga dengan baik. Mereka yang tinggal di rumah pedesaan ini umumnya memiliki ketahanan pangan yang lebih baik karena kebun dan ternak yang mereka miliki sendiri serta tetangga dan anggota keluarga yang cukup besar.

Artikel Terkait