Home > Fakta Unik > Apa itu Nyamuk dan Berbahayanya Bagi Manusia

Apa itu Nyamuk dan Berbahayanya Bagi Manusia

Fakta Unik 20 December 2019
Membersihkan ompol copyright free images

Nyamuk adalah hewan yang jika namanya disebut saja sudah membuat kita semua merasa risih. Selain karena keberadaannya yang mengganggu, nyamuk juga dapat mendatangkan berbagai macam penyakit yang bisa membahayakan kesehatan Anda dan keluarga.

Sebelum membahas tentang cara mengatasi nyamuk, ada baiknya Anda mengetahui apa itu nyamuk dan seluk beluk tentang nyamuk yang akan diulas dengan rinci pada artikel ini. Daripada menunggu lama, yuk mari langsung dimulai saja penjelasannya di bawah ini!


Apa itu Nyamuk?

Nyamuk adalah lalat kecil yang membentuk famili Culicidae. Betina dari kebanyakan spesies ini disebut ektoparasit, yang mulutnya berbentuk seperti tabung (disebut belalai) yang bisa digunakan agar dapat menusuk kulit mangsanya untuk mengkonsumsi darah. Kata “nyamuk” terbentuk dari kata mosca dan mungutive-ito yang berasal dari bahasa Spanyol, artinya “lalat kecil”.

Baca Juga: Cara Mengusir Cicak dari Rumah Anda

Ribuan spesies nyamuk dapat memakan darah dari berbagai jenis inangnya, terutama jenis vertebrata, termasuk mamalia, burung, reptil, amfibi, dan bahkan beberapa jenis ikan lainnya. Beberapa nyamuk juga menyerang invertebrata, terutama arthropoda yang lain.

Meskipun mengambil darah yang jumlahnya sedikit, air liur bekas gigitan nyamuk sering menyebabkan ruam menjengkelkan yang dapat menjadi gangguan serius. Yang lebih serius adalah masalah yang ditimbulkan oleh beberapa spesies nyamuk sebagai penyebab utama suatu penyakit.

Beberapa nyamuk menghasilkan infeksi yang sangat berbahaya seperti malaria, demam kuning, Chikungunya, virus West Nile, demam berdarah, filariasis, virus Zika, dan arbovirus lainnya. Hal ini menjadikan nyamuk sebagai spesies hewan paling mematikan di dunia.

Siklus Hidup Nyamuk

Nyamuk memiliki empat tahap dalam setiap siklus kehidupan mereka yaitu sebagai berikut:

Telur : Nyamuk betina bertelur baik di permukaan air atau di tanah yang secara berkala. Perairan yang memiliki ikan dan predator lainnya relatif bebas dari nyamuk.

Sebagai gantinya, tempat favorit nyamuk untuk meletakkan telur mereka yaitu di genangan air, lubang pohon, ban mobil dan truk yang dibuang serta piring atau pot tanaman. Beberapa nyamuk meletakkan telur tunggal mereka, sementara yang lain biasanya mengapungkan telur di atas air secara bersamaan dalam satu tempat. Jumlah dari telur nyamuk tersebut biasanya mencapai 200 telur atau lebih.

Larva : Telur menetas menjadi larva yang hidup di air. Beberapa spesies menggantung terbalik dari permukaan air, seperti stalaktit. Larva lainnya biasa menempel pada vegetasi. Larva biasanya bernafas melalui tabung seperti siphon dan mereka makan bakteri serta alga. Larva dapat tumbuh dan berkembang sebanyak empat kali lipat.

Kepompong (Pupa) : Setelah perubahan keempat, nyamuk berada di tahap pupa. Mereka tetap hidup di dalam air dan berkembang di sana. Secara umum, fase air di kehidupan nyamuk berlangsung dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.

Dewasa : Setelah dewasa dan muncul dari tahap kepompong, mereka menghabiskan waktu beberapa hari untuk mengeringkan sayapnya dan beristirahat. Nyamuk tidak menggigit Anda untuk memakan darah, karena mereka sesungguhnya makan nektar tumbuhan. Jadi, kenapa nyamuk menggigit Anda? Nyamuk betina menghisap darah Anda untuk mendapatkan protein yang dibutuhkan untuk mengembangkan telur mereka.

Baca Juga : Penjelasan dan Fakta Menarik Ular!


Mengapa Nyamuk Menghisap Darah?

Nyamuk mendeteksi mangsanya menggunakan karbon dioksida yang dihembuskan ketika bernafas. Dengan cara ini, mereka dapat menentukan bau, suhu tubuh, dan gerakan korban mereka.

Hanya nyamuk betina yang memiliki bagian mulut yang diperlukan untuk menghisap darah. Ketika menggigit dengan belalainya, mereka menusuk dua tabung ke kulit korbannya.

Satu tabung berguna untuk menyuntikkan enzim yang menghambat pembekuan darah, yang lainnya berguna untuk menghisap darah masuk ke dalam tubuh nyamuk. Mereka menggunakan darah bukan untuk makanan, tetapi sebagai sumber protein untuk telur mereka.

Untuk makanan, baik nyamuk jantan maupun betina mengonsumsi nektar dan gula tanaman lainnya.


Penyakit yang Disebabkan Oleh Gigitan Nyamuk

Nyamuk dapat bertindak sebagai vektor untuk berbagai macam virus dan parasit penyebab penyakit. Nyamuk yang terinfeksi, membawa kuman dari orang ke orang lainnya, lalu menghasilkan gejala yang berbeda untuk tiap penyakit. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk meliputi:

-Penyakit virus, seperti demam kuning, demam berdarah, dan chikungunya yang kebanyakan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

-Demam berdarah adalah penyebab paling umum yang biasanya terjadi pada pelancong yang baru saja kembali dari Karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Asia Tengah Selatan. Penyakit ini menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Sakit Dengue yang parah dapat berakibat fatal, tetapi dengan pengobatan yang baik, kurang dari 1% pasien meninggal akibat demam berdarah.

-Penyakit parasit secara kolektif yang disebabkan oleh berbagai jenis Plasmodium dan dibawa oleh nyamuk betina dari genus Anopheles disebut malaria.

Filariasis limfatik (penyebab utama elephantiasis/kaki gajah) yang dapat disebarkan oleh berbagai jenis nyamuk.

-Virus West Nile dan virus ensefalitis biasanya terjadi di Amerika Serikat.

Tularemia, penyakit bakteri yang disebabkan oleh Francisella tularensis, biasanya juga dibawa oleh beberapa jenis nyamuk.

Zika, penyakit yang baru-baru ini terkenal, meski jarang berakhir dengan kematian dapat menyebabkan demam, nyeri sendi, ruam dan konjungtivitis. Konsekuensi paling serius bisa terjadi jika yang terinfeksi adalah wanita hamil, karena selama kehamilan virus ini dapat menghasilkan cacat lahir yang disebut microcephaly.

Nyamuk pada awalnya dicurigai membawa potensi penularan HIV, tetapi mitos tersebut terbantahkan berkat studi rinci tentang pola epidemiologi yang menunjukkan bahwa transmisi virus HIV oleh nyamuk adalah suatu ketidakmungkinan.

Berbagai spesies nyamuk diperkirakan menularkan berbagai jenis penyakit ke lebih dari 700 juta orang setiap tahunnya di Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko, Rusia, dan sebagian besar Asia, dengan jutaan kematian yang mereka hasilkan. Setidaknya dua juta orang setiap tahun meninggal karena penyakit ini, dan tingkat morbiditasnya berkali-kali lebih tinggi.

Karena sebagian besar penyakit tersebut dibawa oleh nyamuk betina yang sudah “lanjut usia”, beberapa ilmuwan menyarankan untuk berfokus pada pembasmian nyamuk pada usia ini untuk menghindari evolusi resistensi.


Bagaimana Cara Mengontrol Populasi Nyamuk?

Semua nyamuk membutuhkan air untuk berkembang biak, sehingga upaya pemberantasan dan kontrol populasi nyamuk biasanya melibatkan pembersihan atau perbaikan sumber air yang ada.

Obat penyemprotan insektisida untuk membasmi nyamuk juga tersebar luas. Namun, upaya global untuk menghentikan penyebaran nyamuk hanya menghasilkan sedikit pengaruh dan banyak ilmuwan berpikir pemanasan global kemungkinan akan meningkatkan jumlah dan jangkauan dari nyamuk ini.

Cara satu-satunya yang paling ampuh digunakan untuk membasmi nyamuk adalah dengan melakukannya di rumah dan tempat disekitar Anda agar nyamuk tidak berkembang biak lebih banyak lagi.

Artikel Terkait