Home > Fakta Unik > Waspadai 9 Penyakit Pasca Banjir dan Cara Mengatasinya!

Waspadai 9 Penyakit Pasca Banjir dan Cara Mengatasinya!

Fakta Unik 9 January 2020
Membersihkan ompol copyright free images

Banjir adalah bencana alam yang paling umum terjadi di seluruh dunia, yang semakin hari diperkirakan akan semakin sering terjadi karena dampak perubahan iklim dan semakin banyaknya populasi. Biasanya, akan banyak muncul penyakit setelah atau pasca banjir.

Air banjir menimbulkan bahaya langsung bagi kesehatan manusia, tetapi juga memberikan efek jangka panjang untuk memperparah kondisi kehidupan yang sudah cukup buruk.

Daerah yang terkena dampak banjir adalah rumah bagi banyak penyakit baik itu penyakit yang terbawa air seperti tipus, kolera, dan konjungtivitis atau bisa jadi penyakit yang ada di air minum yang terkontaminasi setelah banjir. Tak hanya itu saja, ada juga penyakit yang ditularkan melalui pihak ketiga yaitu nyamuk.

Nah, jika Anda tidak menyadari ada berbagai macam penyakit yang mengintai kesehatan Anda dan anggota keluarga yang lain ketika banjir, Anda perlu mencari tahu kemungkinan terburuk agar Anda terhindar dari penyakit tersebut.

Berikut ini, akan kami jelaskan tentang penyakit apa saja yang biasanya hadir saat musim banjir. Untuk itu, mari simak langsung informasi lengkapnya di bawah ini!


1. Diare

Penyakit yang paling umum terjadi pasca banjir adalah diare. Hal ini sebenarnya wajar saja terjadi karena ketika banjir, semua barang menjadi kotor, terutama soal kualitas airnya yang sudah terkontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman yang berbahaya.

Intinya, diare bisa terjadi karena berbagai macam faktor lain yang berhubungan dengan kotor.

Diare biasanya disebabkan oleh bakteri salmonella, E. coli, dan lain sebagainya. Ada dua jenis diare yang diketahui, yaitu diare akut atau kronis.

Diare akut adalah kondisi di mana Anda mengalami buang air besar secara terus menerus selama dua sampai tiga hari. Kondisi ini akan segera hilang dan membaik jika Anda meminum obat tertentu.

Berbeda dengan diare kronis yang jauh lebih berbahaya dan bisa berlangsung hingga empat minggu. Jenis diare yang satu ini biasanya merupakan suatu gejala dari penyakit lainnya seperti penyakit Celiac (penyakit autoimun) dan Crohn’s disease (peradangan usus).

Diare kronis bisa disembuhkan jika Anda melakukan konsultasi ke dokter terkait yang bisa membantu pemulihan kondisi Anda.


2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue atau DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang memang banyak ditemukan ketika banjir tiba.

Penyakit DBD biasanya memiliki ciri seperti demam tinggi, sakit kepala, muntah-muntah, serta kulit yang biasanya berwarna kemerahan. DBD bisa sangat berbahaya bahkan berujung pada kematian.

Sebenarnya, sangat mudah untuk membasmi nyamuk yang jumlahnya semakin banyak pasca banjir. Anda perlu membuang semua genangan air bekas banjir yang masih terjebak di barang atau peralatan Anda. Bersihkan sampah dan tumpukan lainnya yang berpotensi dijadikan tempat tinggal nyamuk.

Jika Anda mendapati diri sendiri sudah mulai memiliki gejala DBD, segera periksakan diri ke dokter supaya bisa langsung mendapatkan penanganan medis yang tepat.


3. Demam Tifoid

Demam tifoid disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella Typhi yang hadir dalam air minum dan makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini tertular melalui kontak langsung dengan perairan yang tercemar. Gejala penyakit ini adalah sakit kepala, kehilangan nafsu makan, demam tinggi, sampai diare.

Demam tifoid bisa dicegah dengan gaya hidup yang higienis. Setelah banjir selesai, ada baiknya Anda tidak menunda pembersihan rumah, karena hal ini akan berdampak pada kesehatan Anda.

Dengan pembersihan yang baik dan dilakukan secara rutin, Anda bisa terbebas dari bakteri yang menyebabkan penyakit demam tifoid ini.

Selain itu, makanlah makanan yang segar dan sehat. Jangan lupa juga untuk menghindari jajan sembarangan di tempat yang kurang terpercaya kebersihannya.


4. Kolera

Tak jauh berbeda dengan demam tifoid, kolera disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Vibrio Cholera yang tersebar dalam air minum dan makanan yang tidak higienis.

Lalat yang terinfeksi adalah tersangka utama dalam penyebaran penyakit kolera. Nyeri dan muntah adalah gejala umum dari penyakit ini.

Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila menemukan gejala yang sama pada diri Anda.


5. Leptospirosis

Salah satu penyakit mematikan yang dapat ditularkan langsung dari air yang terkontaminasi adalah leptospirosis. Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira yang ada di dalam urin hewan seperti tikus, sapi, dan kerbau.

Penularan terjadi melalui luka terbuka, atau melalui kulit yang telah berada di dalam air untuk waktu yang lama, atau selaput lendir mata dan mulut.

Gejala yang biasanya muncul adalah sakit kepala, demam, nyeri otot, infeksi mata merah, dan mata berair. Jika penyakit tidak terdeteksi tepat waktu, pasien mungkin akan koma.

Cara untuk menghindari penyakit leptospirosis adalah dengan mengurangi terlalu banyak berjalan di daerah banjir. Selalu kenakan sepatu bot karet jika Anda mau berjalan di air.

Jangan pernah sekalipun mencoba berenang atau berjalan dengan kaki telanjang atau tanpa perlindungan sama sekali.


6. Hepatitis A

Peradangan sel-sel hati menyebabkan hati berfungsi secara tidak normal. Virus yang menyebabkan peradangan ini adalah hepatitis A.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh makan makanan yang tidak higienis atau tidak dimasak dengan baik. Demam ringan, kehilangan nafsu makan, sakit perut, dan mata kuning adalah gejala umum yang biasanya terjadi pada penderita hepatitis A.

Untuk Anda yang menjadi korban banjir dan terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian yang lebih aman, jangan lupa untuk selalu makan makanan yang bersih dan dimasak sempurna. Selain itu, jangan berbagi gelas minum yang sama dengan orang lain.


7. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

ISPA bisa disebabkan oleh udara yang kotor ketika banjir. Udara ini sudah terkontaminasi dengan kuman dan bakteri berbahaya yang mengancam kesehatan Anda.

Gejala umum dari penyakit ini adalah demam dan batuk. Seringkali disertai nyeri dada atau sesak nafas yang mengganggu aktifitas.

Untuk mencegah ISPA menjangkiti Anda, hal sederhana yang perlu Anda lakukan adalah menutup mulut ketika sedang batuk atau bersin.

Tak hanya itu saja, Anda bisa meningkatkan sistem daya tahan tubuh Anda dengan makan makanan yang sehat dan bersih serta selalu beristirahat dengan cukup. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala sesak nafas dan nyeri dada yang tidak biasa.


8. Asam Lambung

Penyakit asam lambung biasanya muncul karena Anda menunda makan. Hal ini biasanya terjadi sebab korban banjir tidak mengonsumsi makanan tepat waktu. Tak hanya itu saja, asam lambung bisa juga dipicu oleh stress dan kurang istirahat.

Untuk Anda yang menjadi salah satu korban banjir, jangan lupa untuk tetap jaga pola makan sehari-hari walaupun mungkin kondisi masih kurang kondusif. Anda wajib menjaga kesehatan diri sendiri terlebih dahulu sebelum membantu orang lain.


9. FluĀ 

Flu bisa jadi penyakit yang cukup ringan yang bisa menjangkiti Anda ketika masa banjir. Walaupun tidak terlalu membahayakan, flu akan mengganggu kegiatan Anda selama banjir dan selepas banjir.

Sakit flu yang tidak ditangani dengan baik juga bisa menyebabkan demam. Jika Anda sudah mengalami demam, sebaiknya segera periksakan diri ke tenaga medis terdekat.


Itu dia beberapa penyakit yang bisa mengintai Anda dan korban banjir lainnya selama banjir. Ada baiknya Anda selalu menjaga diri tetap bersih walaupun lingkungan sekitar tidak memadai.

Selain itu, makan makanan yang bergizi dan sudah terjamin kebersihannya, Istirahatkan tubuh serta fikiran secara rutin, tidak lupa juga rutin memeriksakan diri ke tenaga medis yang tersedia.

Tetap semangat walau banjir menghadang dan selalu jaga kesehatan, ya! Hal paling penting untuk menghindari penyakit setelah atau pasca banjir, Anda bisa membersihkan rumah secara berkala.

Mulai dari Deep Cleaning, layanan Fogging Disinfektan dan Pest Control yang tersedia di KliknClean. Instal sekarang aplikasinya di App Store dan Google Play StoreĀ 

Artikel Terkait