Home > Fakta Unik > Sejarah dan Asal Mula Penemuan Masker Kesehatan

Sejarah dan Asal Mula Penemuan Masker Kesehatan

Fakta Unik 20 March 2020
Membersihkan ompol copyright free images

Masker medis menjadi salah satu barang yang sangat dibutuhkan sekarang ini. Apalagi ketika semakin mewabahnya coronavirus atau COVID-19.

COVID-19 merupakan virus yang menyebar lewat droplets atau tetesan yang keluar dari kelenjar tubuh manusia seperti mulut dan hidung. Cairan ini umumnya muncul ketika sedang berbicara, batuk, atau bersin.

Nah, masker bisa digunakan oleh seseorang yang sedang sakit untuk mencegah droplets menyebar dan menginfeksi orang lainnya. Masker juga bisa melindungi penggunanya dari bakteri dan virus berbahaya seperti coronavirus ini.

Berkat fungsi dan manfaatnya yang besar itulah masker banyak dipakai di dunia medis. Tapi, mungkin Anda belum mengetahui sejarah dan bagaimana caranya masker diciptakan. Penasaran? Simak langsung jawabannya di bawah ini!


Asal-Usul Terciptanya Masker Medis

Masker medis atau biasa disebut masker prosedur dan masker bedah merupakan benda yang dibuat untuk dipakai oleh para tenaga kesehatan selama masa operasi untuk mencegah bakteri dari mulut dan hidung si pemakai tidak menginfeksi yang lain.

Masker medis tidak dirancang untuk melindungi pemakainya dari udara kotor atau partikel virus. Untuk respirator yang baik, Anda bisa memilih masker yang lebih cocok seperti N95 dan FFP.

Masker medis pada awalnya digunakan oleh Paul Berger yang merupakan ahli bedah Prancis. Ia menggunakan masker untuk operasi pada akhir abad ke-19 atau sekitar tahun 1897. Setelahnya, para dokter dan ahli bedah lain mulai turut menerapkannya sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari penularan penyakit dan kontaminasi pada area di mana operasi dilaksanakan.

Akhirnya, bidang kesehatan seluruh dunia sudah sepakat memakai masker medis sebagai salah satu kebutuhan utama.

Sekarang ini, masker medis sudah digunakan secara umum oleh masyarakat terutama ketika ada wabah penyakit seperti SARS di tahun 2007,  flu babi (H1N1) pada tahun 2009, dan coronavirus di tahun 2019 sampai 2020 ini.

Sudah banyak bukti yang menunjukkan efektivitas masker bedah dalam mengurangi risiko infeksi dan penularan penyakit. Dalam peraturan yang dibuat oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan masker medis harus dikombinasikan dengan langkah kebersihan lain seperti rutin mencuci tangan dan menjaga jarak atau kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.

Baca Juga : Cara Memakai dan Melepas Masker yang Baik dan Benar


Desain dari Masker Medis

Desain masker medis tergantung pada modelnya. Biasanya dibuat 3 lapis atau three-ply. Bahan 3 lapis ini terbuat dari melt-blown yang ditempatkan di antara kain non-woven. Bagian melt-blown ini berfungsi sebagai filter yang mencegah mikroba berbahaya masuk atau keluar dari masker.

Kebanyakan masker medis dilengkapi dengan lipatan-lipatan yang bisa dibuka. Lipatan ini memang bisa memperluas ukuran masker supaya dapat menutupi area hidung dan dagu dengan sempurna.

Ada 3 jenis masker medis yang paling umum digunakan yaitu ear loop, headband, dan tie-on. Walaupun berbeda dalam model dan cara pemakaiannya, masker medis ini sama-sama memiliki fungsi untuk melindungi diri penggunakanya dari bakteri, kuman, dan bahkan virus berbahaya.

Baca Juga : Apa itu Hand Sanitizer dan Seberapa Efektifnya untuk Membasmi Kuman?

Masker medis juga banyak diciptakan dengan desain yang lebih artsy dan dekoratif untuk membuat Anda tetap terlihat modis dan fashionable.


Walaupun sudah memakai masker, Anda tetap tidak disarankan untuk sering menyentuh wajah karena hal ini hanya akan membuat virus atau bakteri berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Jadi, itu dia sejarah dan fungsi dari masker. Jangan lupa selalu pakai masker jika Anda tetap harus bepergian apabila sedang sakit. Selalu jaga kesehatan dan jangan lupa cuci tangan, ya!

Artikel Terkait