Home > Fakta Unik > Apa Itu Sterofoam dan Amankah Digunakan untuk Manusia?

Apa Itu Sterofoam dan Amankah Digunakan untuk Manusia?

Fakta Unik 29 January 2019
Apa Itu Sterofoam dan Amankah Digunakan untuk Manusia? copyright free images

Anda pasti sudah tak asing lagi dengan benda yang satu ini. Ya, Sterofoam! Barang ini memang banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Dari mulai industri pabrik yang besar, sampai penjual makanan warung juga menggunakan sterofoam untuk membungkus barang dagangan mereka.

Sterofoam banyak membantu berbagai kegiatan Anda, tapi pernahkah Anda terpikir bagaimana sih awal mulanya sterofoam diciptakan? Atau kira-kira aman gak ya penggunakan sterofoam untuk kebutuhan sehari-hari?

Daripada semakin bingung, Yuk cek aja langsung jawabannya dibawah ini!


Apa itu Sterofoam Sebenarnya?

Sterofoam atau Polystyrene adalah plastik serbaguna yang digunakan untuk membungkus berbagai macam produk konsumen. Sebagai plastik padat dan keras, bahan ini sering digunakan dalam produk yang membutuhkan keamanan dalam segi pengepakan.

Ketika dikombinasikan dengan berbagai pewarna, zat aditif atau plastik lainnya, polystyrene dapat digunakan untuk membuat peralatan. Mulai dari perangkat elektronik, suku cadang kendaraan bermotor, dan masih banyak lagi.

Polystyrene juga banyak dibuat menjadi bahan busa, yang disebut extended polystyrene (EPS). Biasanya karena memiliki kualitas tinggi karena sifat isolasi dan bantalannya.

Busa polystyrene banyak digunakan untuk membuat insulasi rumah dan berbagai macam alat. Kemasan pelindung ringan, papan selancar, layanan makanan dan pengemasan makanan dan masih banyak lainnya.


Sejarah Terciptanya Sterofoam

Polimerisasi styrene telah dikenal sejak tahun 1839. Hal ini bermula ketika seorang apoteker Jerman Eduard Simon melaporkan penelitiannya tentang pengubahan zat padat yang kemudian dinamai metastyrol.

Pada 1937 ahli kimia Amerika Robert Dreisbach dan peneliti lainnya di laboratorium fisika Dow Chemical Company menemukan hal yang unik. Hal ini terjadi setelah memperoleh monomer styrene murni melalui dehidrogenasi etilbenzena.

Pada 1938, polystyrene diproduksi secara komersial. Dengan cepat menjadi salah satu plastik modern yang paling penting.

Busa polistiren sebelumnya dibuat dengan bantuan zat peniup klorofluorokarbon dan senyawa yang telah dilarang karena alasan lingkungan.

Banyak makanan segar yang dikemas dalam nampan polistiren berbentuk vakum yang bening. Hal ini karena permeabilitas gas yang tinggi dan transmisi bahan uap air yang baik.

Lapisan jernih di banyak amplop pos juga terbuat dari  polystyrene. Nomor kode daur ulang plastik dari polystyrene adalah # 6. Produk polistiren daur ulang biasanya dilebur dan digunakan kembali dalam insulasi berbusa.

Terlepas dari sifat-sifatnya yang menguntungkan, polistiren atau sterofoam juga sangat rapuh dan mudah terbakar. Bahan ini juga melunak dalam air mendidih dan, tanpa penambahan zat penstabil kimia, bisa berubah warna menjadi kuning jika terkena paparan sinar matahari yang berkepanjangan.

Untuk mengurangi kerapuhan dan meningkatkan kekuatan sterofoam, lebih dari setengah dari semua polistiren yang dihasilkan dicampur dengan karet butadiene 5 hingga 10 persen. Campuran ini, cocok untuk pembuatan mainan dan alat, dipasarkan sebagai high-impact polystyrene (HIPS).


Bahaya Penggunaan Sterofoam

Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) A.S. secara ketat mengatur semua bahan kemasan makanan, termasuk polystyrene.

Semua kemasan makanan dari gelas, aluminium, kertas dan plastik (seperti polystyrene) – mengandung zat yang dapat “bermigrasi” dalam jumlah yang sangat kecil ke makanan atau minuman.

Itulah salah satu alasan mengapa FDA mengatur pengemasan makanan agar mengetahui dengan pasti jumlah zat berbahaya yang bermigrasi tetap dalam tingkatan yang aman.

Peneliti menganjurkan penggunaan sterofoam makanan sekali pakai dalam pengaturan yang tepat.

Untuk setiap bahan yang digunakan dalam kotak makanan, harus ada informasi ilmiah yang cukup untuk menunjukkan bahwa penggunaannya aman. Evaluasi keamanan FDA fokus pada tiga faktor:

  1. Bahan yang digunakan dalam kemasan
  2. Paparan kumulatif terhadap zat yang dapat bermigrasi ke dalam makanan dan minuman
  3. Seberapa tinggi tingkat paparan yang masuk ke makanan atau minuman

Jadi sebelum diizinkan beredar, FDA telah mengevaluasi keamanan bahan yang akan melakukan kontak makanan itu sendiri (polystyrene/sterofoam) dan keamanan zat yang dapat bermigrasi (styrene). Hasil dari evaluasi ini adalah FDA selama beberapa dekade telah menentukan bahwa polystyrene aman untuk digunakan dalam kontak dengan makanan.

Pada tahun 2013, Forum Pengemasan Makanan Plastik memberikan data migrasi styrene yang diperbarui ke FDA. Data menunjukkan bahwa paparan saat ini terhadap styrene dari penggunaan produk kontak makanan polystyrene tetap sangat rendah, dengan perkiraan asupan harian dihitung sebesar 6,6 mikrogram per orang per hari.

Ini lebih dari 10.000 kali di bawah batas keamanan yang ditetapkan oleh FDA (nilai asupan styrene harian yang dapat diterima FDA dihitung menjadi 90.000 mikrogram per orang per hari).

Dari tahun 1999 hingga 2002, persatuan pakar internasional beranggotakan 12 orang yang dipilih oleh Pusat Analisis Risiko Harvardtelah  melakukan tinjauan komprehensif terhadap risiko kesehatan potensial yang terkait dengan tempat kerja dan paparan lingkungan terhadap styrene atau penggunaan sterofoam dalam jangka panjang.

Para ilmuwan meninjau semua data yang dipublikasikan tentang jumlah styrene yang berkontribusi pada diet karena migrasi dari kemasan kontak makanan.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir dari paparan styrene dari makanan atau dari polystyrene yang digunakan dalam aplikasi kontak makanan, seperti kemasan dan wadah layanan makanan.

Kesimpulannya adalah sterofoam tetap aman digunakan dalam jumlah yang pas dan tidak berlebihan ya.

Jangan lupa untuk bersihkan isi rumah Anda dengan jasa kebersihan yang tersedia di KliknClean. Download aplikasi KliknClean yang tersedia di App Store dan Google Play Store.

Artikel Terkait