3 Tanda Keberadaan Tungau yang Wajib Diwaspadai
11 December 2024
Anda menyukai tanaman tapi rumah terlalu sempit untuk dipakai bercocok tanam? Jangan cemas, Anda bisa mencoba teknik vertikultur. Lalu, apa itu penjelasan vertikultur?
Hah? Apa sih vertikultur itu? Kata vertikultur sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yaitu vertical (berdiri) dan culture (budaya).
Vertikultur adalah praktik memproduksi tanaman pada lapisan yang ditumpuk secara vertikal. Permukaan yang cenderung vertikal atau terintegrasi dalam struktur lain (seperti di gedung pencakar langit, gudang bekas, dan masih banyak lagi).
Sekarang ini semakin banyak ide-ide pertanian vertikal modern menggunakan teknik pertanian dalam ruangan dan teknologi pertanian terkontrol. Fasilitas ini memanfaatkan kontrol cahaya buatan, kontrol lingkungan (kelembaban, suhu, gas) dan pemupukan.
Beberapa pertanian vertikal menggunakan teknik yang mirip dengan rumah kaca, di mana sinar matahari alami dapat ditambah dengan pencahayaan buatan dan reflektor logam.
Baca Juga : Teknik Memilih Tanaman Gantung di Rumah
Istilah “pertanian vertikal” diciptakan oleh Gilbert Ellis Bailey pada tahun 1915 dalam bukunya Vertical Farming.
Penggunaan istilah ini berbeda dari makna saat ini — ia menulis tentang pertanian dengan minat khusus pada asal-usul tanah, kandungan unsur hara, dan pandangan tentang kehidupan tanaman sebagai bentuk kehidupan “vertikal”, khususnya yang berkaitan dengan struktur akar bawah tanah mereka.
Penggunaan modern dari istilah vertikultur biasanya mengacu pada pertumbuhan tanaman berlapis-lapis, baik di gedung pencakar langit bertingkat, gudang bekas, atau wadah pengiriman.
Mixed-use Skyscapers diusulkan dan dibangun oleh arsitek Ken Yeang. Yeang mengusulkan : alih-alih pertanian hanya di tempatkan di satu wilayah, kehidupan tanaman harus dibudidayakan di udara terbuka seperti gedung pencakar langit yang mengkolaborasikan campuran iklim yang sama.
Versi vertikultur ini didasari pada penggunaan pribadi atau komunitas dengan tujuan untuk memberi makan seluruh kota.
Tak jauh berbeda dengan Mixed-use Skyscapers, seorang ekolog bernama Dickson Despommier berpendapat bahwa teknik vertikultur sah dilakukan untuk alasan lingkungan. Dia mengklaim bahwa budidaya kehidupan tanaman di gedung pencakar langit akan membutuhkan energi yang lebih sedikit dan menghasilkan lebih sedikit polusi daripada beberapa metode menaman tanaman di alam.
Dia juga mengklaim bahwa bentang alam terlalu beracun untuk digunakan sebagai produksi pertanian alami, meskipun biaya ekologis dan lingkungan dari bahan penggalian untuk membangun gedung pencakar langit juga cukup mahal kalau dipakai untuk tujuan sederhana, yaitu produksi pertanian.
Konsep Despommier tentang pertanian vertikal muncul pada tahun 1999 di Universitas Columbia. Teknik ini mempromosikan budidaya massal kehidupan tanaman untuk tujuan komersial di gedung pencakar langit.
Beberapa perusahaan telah mengembangkan penumpukan pada kontainer pengiriman daur ulang di perkotaan untuk membangun produksi tanaman lewat teknik vertikultur.
Salah satunya yaitu Freight Farms yang menghasilkan banyak jenis tanaman dengan memanfaatkan sistem farm-to-table lengkap yang ditambahkan teknik hidroponik vertikal, pencahayaan LED, dan kontrol iklim intuitif serta dibuat dalam wadah pengiriman 12 m×2,4 m.
Sistem yang dibuat Freight Farms ini telah menghemat biaya ketimbang yang dihabiskan oleh pertanian outdoor pada umumya. Setiap unit kontainer mampu menghasilkan tanaman setara dengan yang ada pada tiga hingga lima hektar lahan pertanian serta menggunakan 97% lebih sedikit air melalui teknik penguapan dan sistem pengkondisian udara.
Pertanian vertikal di poros tambang yang ditinggalkan disebut deep farm dan dimaksudkan untuk mengambil keuntungan dari suhu bawah tanah yang konsisten dan lokasi di dekat atau di daerah perkotaan.
Teknik pencahayaan yang dipakai pada metode vertikultur bisa alami atau melalui LED. Pada 2018, LED komersial memiliki efisiensi sekitar 28%, yang menjaga biaya produksi tetap tinggi dan membuat vertikultur mampu bersaing dengan metode penanaman lainnya.
Banyak manfaat potensial yang diperoleh dari menggunakan metode penanaman vertikultur ini. Sebuah studi pada tahun 2018 memperkirakan bahwa nilai jasa ekosistem yang disediakan oleh vegetasi yang ada di daerah perkotaan adalah sekitar $33 miliar per tahunnya.
Metode vertikultur mampu melakukan penghematan energi mulai dari 14 hingga 15 miliar kilowatt jam, penyerapan nitrogen antara 100.000 dan 170.000 ton, dan pengurangan limpasan air hujan antara 45 dan 57 miliar meter kubik per tahun.
Nah, itu dia beberapa ulasan informatif tentang metode penanaman vertikultur. Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk mencobanya di rumah?
Baca juga: Cari Layanan Cuci Sofa di Jakarta? Ini Keuntungannya
Baca juga: 5 Cara Efektif Untuk Membersihkan Sofa Kain yang Kotor
Setelah mengetahui penjelasan vertikultur, pastikan juga untuk membersihkan rumah Anda secara berkala. Caranya, Anda bisa instal aplikasi KliknClean yang tersedia di App Store dan Google Play Store.