Home > Fakta Unik > 15 Fakta Mencengangkan Tentang Cacing

15 Fakta Mencengangkan Tentang Cacing

Fakta Unik 25 February 2020
Membersihkan ompol copyright free images

Charles Darwin, yang terkenal karena teorinya tentang evolusi, mempelajari cacing selama 38 tahun. Dia bahkan menerbitkan buku tentang mereka pada tahun 1881 berdasarkan dengan temuannya, tepat sebelum dia meninggal.

Dalam buku ini ia mengatakan bahwa cacing tanah adalah makhluk paling penting di Bumi. Berikut adalah 15 fakta cacing yang menakjubkan dan menarik untuk Anda ketahui.

1. Cacing Akan Menjadi Lumpuh jika Terkena Cahaya Terlalu Lama

Cacing hidup dalam kegelapan dan sangat sensitif terhadap cahaya. Cacing tidak memiliki mata, tetapi dapat mendeteksi cahaya melalui kulit mereka. Cacing akan menjauh dari cahaya untuk membuat kulit mereka tetap lembab.

Jika cacing terkena cahaya selama sekitar satu jam, mereka akan menjadi lumpuh dan tidak dapat menggali kembali ke dalam kegelapan.

2. Cacing Bernapas Lewat Kulit 

Semua mahluk hidup membutuhkan oksigen, tak terkecuali dengan cacing. Cacing tidak bisa bernafas melalui mulut mereka, dan mereka juga tidak memiliki hidung. Alih-alih menggunakan paru-paru, cacing memiliki kulit permeabel yang tipis di mana mereka menggunakanya untuk bernafas.

Mukosa pada kulit cacing membantu melarutkan oksigen. Karena itu, cacing membutuhkan kelembaban. Jika cacing mengering, mereka akan mati lemas. Berlaku juga jika lingkungan cacing terlalu lembab, mereka akan tenggelam.

3. Cacing Dapat Menghidupkan Kembali Beberapa Segmen Tubuh Mereka

Ini adalah salah satu fakta yang paling sering disalahpahami. Jika Anda memotong cacing menjadi dua, tergantung di mana cacing itu berada, ia dapat membuat segmen yang hilang menjadi bagian baru.

Cacing punya 5 hati yang terletak dekat dengan kepala dan sebelum clitella. Jika Anda memotong cacing di belakang clitella, maka ia mungkin dapat meregenerasi ekornya.

4. Cacing Berdarah Dingin dan Memiliki 5 Hati

Karena cacing berdarah dingin, mereka tidak dapat mengatur suhu mereka seperti mamalia. Ini berarti suhu tubuh mereka akan sama dengan lingkungan mereka.

Cacing tidak memiliki jantung multi-bilik seperti mamalia dan reptil. Sebagai gantinya mereka memiliki 5 lengkung aorta bilik tunggal (fungsinya mirip dengan jantung) yang memompa darah ke seluruh tubuh mereka.

5. Umur Cacing Umumnya Sekitar 2 Tahun, Tetapi Mereka Dapat Hidup Hingga 8 Tahun

Harapan hidup cacing dapat sangat bervariasi tergantung pada spesiesnya. Dalam lingkungan yang dilindungi dan stabil, beberapa spesies cacing dapat hidup hingga 4-8 tahun. Di alam liar, cacing memiliki banyak musuh. Jadi, masa hidupnya jauh lebih sedikit. Secara umum, masa hidup rata-rata cacing tanah adalah sekitar 2 tahun.

Baca Juga : Pengertian Cacing dan Informasi Singkat Tentangnya

6. Cacing Memiliki Rambut Mungil di Setiap Segmen

Cacing memiliki bulu kecil, yang dikenal sebagai setae, di setiap segmen tubuhnya. Setae membantu mereka bergerak melalui tanah dan memungkinkan cacing tetap stabil ketika bergerak pada tanah di sekitarnya. Setae sangat kuat dan terbentuk dari bahan yang sama yang membentuk kuku kita.

7. Cacing Adalah Hewan Hermaphrodite

Cacing memiliki organ seksual pria dan wanita.

8. Cacing Dewasa Memiliki Cincin Yang Disebut Clitella

Anda dapat mengidentifikasi pengembangbiakan cacing dewasa dengan pita berbentuk cincin yang disebut clitella. Cacing melakukan masa kawin dengan meluruskan kepala dan menyatukan diri di clitella kemudian terbentuk cocoon (kepompong) di pita clitella.

9. Bayi Cacing Menetas Dari Kepompong

Cacing Red Wiggler dewasa dapat menghasilkan 2-3 kepompong per minggu. Kepompongnya berukuran kecil, berbentuk lemon, dan berwarna emas kekuningan. Untuk cacing Red Wiggler, tukik di dalam kepompong bisa memakan waktu hingga 11 minggu untuk matang sebelum menetas.

Setiap kepompong biasanya menetaskan 2 hingga 4 bayi cacing. Kepompong bisa tidak aktif selama bertahun-tahun sampai kondisinya benar. Tahukah Anda kalau satu koloni cacing dapat menggandakan populasi dalam waktu 60 sampai 90 hari saja?

10. Cacing Tanah Gippsland Raksasa Adalah Cacing Terpanjang di Dunia   

Cacing tanah Gippsland Giant adalah salah satu cacing tanah terbesar di dunia. Panjang rata-rata cacing ini 3,3 kaki (1 m), diameter 0,79 inci (2 cm) dan dapat mencapai panjang 9,8 kaki (3 m).

Cacing tanah Raksasa Gippsland adalah spesies yang dilindungi dan hanya ditemukan di bagian bawah daratan Australia. Ketika cacing tanah Raksasa Gippsland pertama kali ditemukan pada tahun 1870-an, masyarakat mengira hewan tersebut sebagai ular.

Ada juga cacing tanah terbesar yang pernah ditemukan adalah di Afrika Selatan sepanjang 6,7 m.

11. Cacing Hewan yang Banyak Makan

Cacing adalah pengolah makanan yang sangat cepat. Mereka dapat mencerna sekitar setengah dari berat badan mereka setiap harinya. Sistem pencernaan cacing berupa tabung yang mampu berjalan langsung dari depan ke bagian mulut dan terus ke belakang.

12. Ada Sekitar 6.000 Jenis Cacing Tanah

Cacing ada di semua benua kecuali Antartika. Ada sekitar 6.000 spesies cacing tanah. Cacing tanah adalah spesies invasif. Mereka dapat mengubah banyak variabel berbeda dalam ekosistem tanah.

13. Cacing Lebih Tua Daripada Dinosaurus

Dinosaurus pertama muncul sekitar 231 juta tahun yang lalu di masa yang disebut Era Mesozoikum. Berbeda dengan cacing tanah yang kehadirannya mendahului semua vertebrata secara umum, mereka sudah ada di bumi ini selama sekitar 600 juta tahun yang lalu.

14. Cacing Terisi dengan Air 90%

Cacing adalah 90% air. Sebagai perbandingan, manusia juga terdiri dari 75% air.

15. Jika Cacing Makan Terlalu Banyak Protein, Mereka Bisa Tampak Cacat

Salah satu fakta cacing yang paling menarik adalah fenomena keracunan protein. Jika cacing makan terlalu banyak protein, mereka bisa kesulitan mencernanya. Ketika ini terjadi, makanan di usus cacing dapat mulai berfermentasi karena keasaman.

Penumpukan gas dapat menghancurkan usus cacing, ini dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan membuat cacing berubah bentuk serta nampak seperti seutas mutiara. Dalam kebanyakan kasus, situasi ini dapat dihindari dengan tidak memberi makan cacing secara berlebihan.

Artikel Terkait