Home > Fakta Unik > 7 Fakta Unik dan Menarik Tentang Capung

7 Fakta Unik dan Menarik Tentang Capung

Fakta Unik 25 February 2020
Membersihkan ompol copyright free images

Capung sudah ada di muka bumi ini sekitar 300 juta tahun yang lalu dan jadi salah satu serangga pertama yang menghuni planet ini. Capung sudah lama menyempurnakan seni terbang mereka untuk menjadi pemburu dan mereka berhasil menjadi serangga yang luar biasa. Berikut adalah tujuh fakta yang akan mengubah cara pandang Anda terhadap capung sebagai serangga yang unik dan sangat beragam ini.

1. Capung Dapat Mencegat Mangsa di Udara

Capung memakan nyamuk, kupu-kupu, atau serangga kecil lainnya. Capung tidak hanya mengejar mangsanya. Sebagai gantinya, mereka mengambilnya dari udara dengan serangan yang sudah diperhitungkan.

Capung mampu menargetkan kecepatan dan target lintasan mangsa dan menyesuaikan lintasannya untuk mencegat mangsa. Tingkat keberhasilan capung untuk menangkap mangsanya mencapai 95 persen saat berburu. Capung biasa disebut “jet tempur” berkat kompilasi kecepatan, efektifitas, dan kecerdasan yang mereka miliki.

2. Capung Memiliki Mandibula yang Sangat Tajam

Capung punya strategi berburu yang sangat mengesankan, tetapi kemampuan capung untuk memecah tubuh mangsa membawa capung pada tingkat predator yang lebih tinggi.

Capung dan damselflies merupakan hewan yang termasuk ke dalam jenis Odonata, yang berarti “bergigi.” Dinamakan demikian karena mandibula bergerigi mereka yang berbahaya. Saat berburu, capung menangkap mangsa dengan kaki mereka, merobek sayap mangsa dengan rahang mereka yang tajam sehingga mangsa tidak dapat melarikan diri, dan menghabisi santapan tersebut dalam sekejap. Semua bisa dilakukan dengan mudah tanpa perlu mendarat.

Untungnya, capung tidak bisa menggigit manusia. Sebagian besar spesies tidak memiliki mandibula yang cukup kuat untuk menghancurkan kulit kita. Hanya ada segelintir spesies besar yang mampu menggigit manusia, tetapi ini dilakukan hanya sebagai strategi pertahanan.

Baca Juga : Apa itu Capung Sebenarnya?

3. Capung adalah Serangga yang Luar Biasa

Ada beberapa spesies di kerajaan hewan yang dapat menyamai capung untuk kemampuan terbang yang spektakuler. Capung memiliki dua set sayap dengan otot pada bagian dada yang dapat bekerja pada setiap sayap secara mandiri. Ini memungkinkan mereka untuk mengubah sudut setiap sayap dan melatih ketangkasan yang unggul ketika terbang.

Capung dapat terbang ke segala arah, termasuk ke samping dan ke belakang, dan dapat terbang di satu tempat selama satu menit atau lebih. Kemampuan luar biasa ini adalah salah satu faktor dalam kesuksesan mereka sebagai predator penyergap di udara, mereka dapat menyergap mangsa yang lengah dari segala arah.

Capung tidak hanya gesit, mereka juga cepat, dengan beberapa spesies mencapai kecepatan tertinggi sampai 18 mil per jam. Capung biasa dikenal karena prestasi ketahanan mereka. Salah satu spesies yang disebut globe skimmer, Pantala flavescens, mampu terbang melintasi lautan selama migrasi, menempuh jarak 11.000 mil dan berhasil menyabet gelar migrasi serangga dengan rute terpanjang di dunia.

Karena kecepatan, jarak, dan fleksibilitas saat berburu, capung merupakan salah satu serangga paling luar biasa di planet ini.

4. Kepala Capung Terisi Penuh Oleh Mata

Jika Anda melihat kepala capung, Anda mungkin memperhatikan satu hal khusus atau lebih tepatnya bagian kepala yang hampir terisi sepenuhnya oleh mata.

Area kepala odonate terdiri dari mata majemuknya yang besar, yang berisi 30.000 bagian mata. Masing-masing dari mata kecil ini membawa informasi tentang lingkungan di sekitarnya. Capung memiliki penglihatan hampir 360 derajat, dengan hanya satu titik buta tepat di belakangnya. Visi yang luar biasa ini adalah salah satu alasan mengapa mereka dapat terbang melewati serangga kecil yang sedang bergerombol dan mengejar salah satunya untuk disantap sambil menghindari tabrakan di udara dengan serangga lainnya.

5. Capung Hidup Selama 2 Tahun di Bawah Air

Capung bertelur di air, dan ketika larva menetas, mereka hidup di bawah air hingga dua tahun. Sebenarnya hal ini bergantung pada ketinggian air dan garis lintang, beberapa spesies mungkin tetap dalam berada dalam kondisi larva hingga enam tahun lamanya. Mereka akan berganti kulit hingga 17 kali saat mereka tumbuh dan bersiap untuk menuju ke permukaan dan berubah menjadi capung dewasa yang kita lihat di udara.

Capung secara khusus mampu beradaptasi untuk kehidupan air pada tahap ini, dengan kemampuan untuk menangkap mangsa yang super cepat. Ketika masih menjadi larva, capung akan makan berbagai macam makanan, termasuk larva serangga lainnya, berudu, dan bahkan ikan! Tentu saja larva capung juga bisa saling memakan satu sama lain.

6. Beberapa Spesies Capung Bertelur di Air Asin

Ada sangat sedikit serangga yang hidup di lautan. Banyak penelitian telah dilakukan untuk menjelaskan sebabnya, salah satu alasan yang paling logis adalah air laut itu asin dan serangga mungkin tidak dapat menanganinya. Well, hal ini nampaknya tidak menjadi masalah bagi beberapa capung. Beberapa spesies capung seperti (Erythrodiplax berenicei) mampu menghasilkan keturunan dalam air asin yang notabene tidak bisa dilakukan oleh serangga lainnya.

Capung yang biasa disebut dragonlet memang spesies yang menonjol karena habitatnya terdiri dari rawa-rawa garam, bakau dan danau air asin. Capung ini juga menjadi satu-satunya spesies capung di Amerika Utara (tetapi tidak di dunia) dengan jumlah yang sangat terbatas yang hidup pada habitat air asin.

7. Anda Dapat Mengunjungi Tempat Perlindungan Capung yang Tersebar di Seluruh Dunia

Capung membutuhkan perlindungan dari bahaya yang diciptakan manusia, dari polusi hingga hilangnya habitat mereka. Untungnya, ada banyak tempat di seluruh dunia yang dibuat sebagai kawasan konservasi.

Inggris membuat suaka capung pertama di dunia dengan nama The Dragonfly Centre, pada tahun 2009. Menurut The Guardian, suaka capung yang terletak di cagar alam Wicken Fen di Cambridgeshire ini berharap dapat mengembalikan penurunan 42 spesies capung di Inggris.

Selain itu, Anda dapat mengunjungi tempat perlindungan capung di Amerika Serikat bagian barat daya. Dragonfly Sanctuary Pond di Albuquerque, New Mexico, adalah tempat perlindungan pertama bagi capung yang ada di negara ini dan rumah bagi keanekaragaman yang luar biasa dari capung dan spesies damselfly lainnya.

Di seberang Pasifik, Anda juga bisa menikmati spesies odonate ini pada beberapa suaka margasatwa di Jepang yang diciptakan untuk melindungi habitat capung dan keanekaragaman spesiesnya.

Capung melakukan pekerjaan luar biasa dalam membantu manusia dengan mengendalikan populasi serangga, terutama serangga hama yang seringkali mengganggu kita, seperti nyamuk dan lalat. Mereka juga menginspirasi manusia untuk menciptakan teknologi baru berdasarkan keterampilan mereka yang luar biasa dalam bidang penerbangan dan cara hidup. Kita manusia wajib membalas budi dan melakukan kebaikan dengan mendukung konservasi habitat capung sehingga serangga luar biasa ini dapat melanjutkan kehidupan selama 300 juta tahun lagi.

Artikel Terkait