Home > Fakta Unik > Lumut, Penjelasan Lengkap serta Fakta Uniknya

Lumut, Penjelasan Lengkap serta Fakta Uniknya

Fakta Unik 12 October 2020
Lumut, Penjelasan Lengkap serta Fakta Uniknya copyright free images

Siapa yang pernah kepeleset karena tidak sengaja terkena lumut? Pasti beberapa dari kita pernah mengalaminya. Lalu, apa itu lumut?

Ya, benar sekali. Karena teksturnya yang licin, lumut bisa membuat Anda terjatuh dengan mudahnya. Tapi, pernah tidak Anda mempertanyakan apa sih lumut itu sebenarnya? Bagaimana lumut bisa terbentuk? Dan serangkaian pertanyaan tentang lumut yang membuat Anda penasaran.

Daripada bertambah bingung, yuk langsung saja cek ulasannya di bawah ini.


Apa itu Lumut Sebenarnya?

Lumut adalah tanaman kecil tanpa bunga yang biasanya tumbuh di lokasi yang lembab atau teduh. Lumut biasanya terdiri dari daun yang umumnya hanya setebal satu sel, melekat pada batang yang mungkin bercabang atau tidak bercabang dan hanya memiliki peran untuk mengalirkan air dan nutrisi.

Meskipun beberapa spesies memiliki jaringan penghantar, pada umumnya jaringan ini kurang berkembang dan secara struktural berbeda dari jaringan serupa yang ditemukan pada tanaman vaskular.

Tinggi lumut biasanya hanya sekitar 0,2-10 cm (0,1–3,9 in), meskipun beberapa spesies jauh lebih besar. Dawsonia, lumut tertinggi di dunia, dapat tumbuh setinggi 50 cm (20 in).

Lumut termasuk kedalam keluarga Bryophyta, salah satu dari setidaknya 12.000 spesies tanaman darat yang mengandung spora nonvaskular kecil.

Lumut tersebar hampir ke seluruh dunia kecuali di air garam (laut) dan biasanya ditemukan di lokasi teduh yang lembab.

Mereka terkenal karena beberapa spesiesnya yang mendominasi hutan. Lumut juga membantu dalam pengendalian erosi tanah dengan menyediakan penutup permukaan dan menyerap air, dan mereka penting dalam nutrisi dan air dari beberapa jenis vegetasi.

Baca Juga : 8 Tanaman yang Bisa Berguna Sebagai Obat Alami


Bagaimana Lumut Ditemukan?

Lumut sudah ada sejak Periode Permian (298,9 juta hingga 252,2 juta tahun lalu), dan lebih dari 100 spesies telah diidentifikasi dari fosil periode Paleogen dan Neogen (66 juta hingga 2,6 juta tahun yang lalu). Protosphagnum, Palaeohypnum, dan fosil lumut lainnya memiliki struktur yang mirip dengan lumut modern yang sering kita lihat sekarang ini.

Spesies lumut purba yang masih ada termasuk lumut valvat (subkelas Andreaeidae) dan lumut gambut (subkelas Sphagnidae).

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lumut purba dapat menjelaskan mengapa zaman es Ordovician terjadi. Ketika nenek moyang lumut hari ini mulai menyebar di daratan 470 juta tahun yang lalu, mereka menyerap CO2 dari atmosfer. Kemudian mengekstraksi mineral dengan mengeluarkan asam organik yang melarutkan batu, tempat mereka tumbuh.

Batuan yang diubah secara kimia ini lalu bereaksi dengan CO2 atmosfer dan membentuk batuan karbonat baru di lautan melalui pelapukan ion kalsium dan magnesium dari batuan silikat.

Batuan yang lapuk juga melepaskan banyak fosfor dan besi yang berakhir di lautan. Di mana ia menghasilkan banyak ganggang besar. Hal ini menyebabkan terjadinya penguburan karbon organik, dan mengekstraksi lebih banyak karbon dioksida dari atmosfer.

Karena hal tersebut, organisme kecil mulai menciptakan daerah besar tanpa oksigen, yang menyebabkan kepunahan massal spesies laut. Sementara itu, tingkat CO2 turun di seluruh dunia, memungkinkan pembentukan lapisan es di kutub.

Baca Juga : Cara Memperbaiki Tembok yang Lapuk dan Lembab


Ekologi dari Lumut

Karena gametofit lumut bersifat autotrofik, mereka membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Tempat hidup lumut bervariasi sesuai dengan spesiesnya, sama seperti tanaman lainnya.

Di sebagian besar wilayah, lumut tumbuh terutama di daerah yang lembab dan teduh. Contohnya seperti daerah berhutan dan di tepi sungai. Tetapi mereka juga dapat tumbuh di iklim berawan yang sejuk, dan beberapa spesies bahkan bisa hidup pada kondisi yang cerah.

Di mana pun mereka tumbuh, lumut membutuhkan air. Banyak lumut dapat bertahan dari kekeringan, kadang-kadang selama berbulan-bulan. Untungnya mereka dapat kembali hidup dalam beberapa jam setelah rehidrasi.


Siklus Kehidupan Lumut

Tumbuhan vaskular memiliki dua set kromosom dalam sel vegetatifnya. Disebut juga dengan diploid karena masing-masing kromosomnya memiliki informasi genetik yang sama.

Sebaliknya, lumut dan tanaman cryphytes lainnya hanya memiliki satu set kromosom dan bersifat haploid (karena setiap kromosom adalah salinan unik yang ada di dalam sel). Ada periode dalam siklus hidup lumut ketika mereka memiliki satu set kromosom berpasangan, tetapi ini hanya terjadi selama tahap sporofit.

Siklus hidup lumut dimulai dengan spora haploid yang berkecambah. Lalu, lumut akan berkembang untuk menghasilkan protonema (protonemata). Hal ini merupakan massa filamen mirip benang atau thalloid (datar dan mirip thallus).

Protonemata lumut biasanya terlihat seperti lapisan hijau tipis, dan dapat tumbuh di tanah yang lembab. Tak hanya itu, lumut ini juga menempel di kulit pohon, batu, beton, atau hampir semua permukaan lain.

Ini adalah tahap sementara dalam kehidupan lumut. Selanjutnya, protonema akan menumbuhkan gametofor (“pembawa gamet”) yang secara struktural dibedakan menjadi batang dan daun. Satu bagian protonemata dapat mengembangkan beberapa pucuk gametofor, menghasilkan gumpalan lumut yang jauh lebih besar.

Dari ujung batang atau cabang gametofor mulai berkembang organ kelamin lumut. Organ wanita pada lumut dikenal sebagai archegonia (singkatan dari : Archegonium) dan dilindungi oleh sekelompok daun yang dimodifikasi yang dikenal sebagai perichaetum atau perichaeta.

Archegonia adalah gumpalan sel berbentuk labu kecil dengan bagian leher terbuka (venter). Tak hanya itu,  sperma lumut pria dapat masuk dan berenang ke dalamnya. Organ jantan pada lumut biasa dikenal sebagai antheridia (singkatan dari : Antheridium) dan dikelilingi oleh daun yang dimodifikasi yang disebut perigonium (Perigonia).

Sebagian jenis lumut, misalnya Ulota phyllantha memiliki struktur vegetatif hijau yang disebut gemmae yang diproduksi pada daun atau cabang. Bagian ini dapat memecah dan membentuk tanaman baru tanpa harus melalui siklus pembuahan. Ini adalah cara reproduksi aseksual pada lumut.

Nah, itu tadi penjelasan singkat tentang lumut. Semoga informasi ini berguna untuk Anda, ya!

Setelah mengetahui apa itu lumut, sekarang saatnya Anda membersihkan rumah dari  lumut. Download sekarang aplikasi KliknClean di App Store dan Google Play Store. 

Artikel Terkait