Home > Fakta Unik > Kenalan dengan Tokek: Pengertian dan Fakta Uniknya

Kenalan dengan Tokek: Pengertian dan Fakta Uniknya

Fakta Unik 16 August 2019
Membersihkan ompol copyright free images

Anda pasti sudah tak asing lagi dengan hewan yang satu ini kan? Ya, tokek! Dengan mendengar suaranya saja kita sudah bisa tau bahwa tokek lah penyebabnya. Anda juga wajib mengetahui tentang fakta tokek yang sebelumnya tak pernah Anda ketahui.

Tapi pernahkah Anda merasa risih atau bahkan takut dengan keberadaan tokek? Entah itu karena bentuknya atau bahkan perilakunya yang bisa mengganggu seisi rumah. Karenanya Anda memutuskan untuk melakukan cara apa pun untuk bisa mengusir tokek keluar dari rumah.

Eitss, sebelum mencari tau soal cara membasmi tokek paling ampuh, yuk kenalan dulu dengan hewan menyebalkan ini.

Tokek adalah salah satu jenis kadal yang masuk ke dalam keluarga infraorder gekkota, bisa ditemukan di iklim tropis di seluruh dunia.

Tokek berukuran sekitar 1,6 hingga 60 cm (0,64 hingga 24 inci). Kebanyakan tokek tidak bisa berkedip, tetapi mereka sering menjilat mata mereka agar tetap bersih dan lembab. Mereka memiliki lensa tetap di setiap iris yang dapat membesar dalam kegelapan untuk menangkap lebih banyak cahaya.

Tokek adalah kadal unik berkat kemampuan mereka berkomunikasi secara vokal, terutama yang berasal dari keluarga Gekkonidae.

Enam Jenis Tokek

Tokek tersebar di enam jenis famili yaitu Carphodactylidae, Diplodactylidae, Eublepharidae, Gekkonidae, Phyllodactylidae, dan Sphaerodactylidae. Dari jumlah tersebut, ada jenis tokek berpita (Coleonyx) dari Amerika Serikat bagian barat daya, dan tokek kucing (Aleuroscalabotes) yang hidup di Indonesia dan Semenanjung Malaya, yang memiliki kelopak mata yang dapat bergerak.

Sebagian besar dari tokek menggunakan suara kicau atau mengklik dalam interaksi sosial mereka, sementara tokek ‘tokay’ (Gekko gecko) dikenal karena panggilan khas mereka yang tidak ditemukan pada spesies lain.

Baca juga : Semut, Penjelasan Serta Fakta Menarik Tentangnya

Tokek adalah kelompok kadal dengan jumlah spesies paling banyak, yaitu sekitar 1.500 spesies berbeda di seluruh dunia.

Selama periode waktu yang lama, tokek telah mengembangkan fitur fisik khusus untuk membantu mereka bertahan hidup dan menghindari pemangsa. Ekor tokek juga memiliki banyak fungsi yang tidak terduga.

Ekor ini dapat membantu tokek untuk menyeimbangkan berat badan mereka saat sedang memanjat cabang pohon, bekerja sebagai tangki bahan bakar untuk menyimpan cadangan lemak, dan sebagai cara kamuflase untuk membantu mereka merubah diri menyerupai lingkungannya.

Spesies nokturnal memiliki penglihatan malam yang sempurna. Penglihatan warna mereka dalam cahaya rendah adalah 350 kali lebih sensitif daripada penglihatan warna manusia.

Hal tersebut juga berlaku untuk tokek. Tokek dapat memodifikasi kerucut yang terdapat pada mata mereka untuk bertambah besar menjadi berbagai jenis, baik tunggal maupun ganda.

Yang pada awalnya hewan diurnal, tapi tokek berhasil berevolusi dengan baik dan mempertahankan 3 fotopigment yang berbeda yang sangat peka terhadap UV, biru, dan hijau.

Mereka juga menggunakan sistem optik multifokal yang memungkinkan mereka menghasilkan gambar yang tajam untuk setidaknya dua kedalaman yang berbeda.

Kebanyakan spesies tokek dapat kehilangan ekornya dalam mode untuk pertahanan diri, proses ini biasa disebut autotomi.

Studi Tentang Tokek

Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2010 di jurnal Biology Letters, begitu tokek kehilangan ekornya, ekor tersebut tidak langsung mati. Ekor yang telah lepas dapat berbalik, melompat, bergerak-gerak hingga 30 menit setelah proses pemisahan.

Baca Juga : Apa Itu Nyamuk dan Seberapa Berbahayanya Mereka?

Para peneliti mempelajari bagaimana ekor yang sudah terlepas bisa melakukan gerakan akrobatik seperti itu. Ternyata, sinyal-sinyal yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan itu ada pada selembar sumsum tulang belakang di ujung ekor tokek. Ketika ekor masih melekat pada tubuh, sinyal saraf dari otak tokek cenderung menimpa pusat kendali ini.

Jadi wajar saja kalau ekos yang sudah terlepas masih bisa bergerak dengan aktif walaupun sudah terpisah dari tubuhnya.

Kaki Tokek

Tokek juga terkenal dengan kaki-kaki khusus yang memungkinkan mereka memanjat permukaan yang halus, licin dan vertikal, bahkan melintasi langit-langit dalam ruangan dengan mudah.

Sekitar 60% spesies tokek memiliki bantalan jari kaki yang memungkinkan mereka untuk melekat pada sebagian besar permukaan tanpa menggunakan cairan tambahan apa pun. Bantalan seperti itu telah diperoleh dan hilang berulang kali selama proses evolusi tokek.

Tokek biasanya memiliki warna yang gelap seperti abu-abu, cokelat, atau putih kotor. Meskipun begitu, ternyata ada juga lho spesies tokek bernama Phelsuma, genus dari tokek Madagaskar yang mempunyai warna hijau cerah dan aktif di siang hari dan tentu saja berbeda dengan tokek pada umumnya.

Tokek adalah hewan populer yang tinggal di daerah hangat di berbagai belahan dunia, beberapa diantara spesiesnya membuat sarang di dalam tempat tinggal manusia.

Tokek biasanya memakan serangga, termasuk ngengat dan semut. Tak hanya itu saja, beberapa tokek bahkan memakan buah-buahan, dan nektar bunga. Kebanyakan tokek membuat suara seperti ‘mengklik; ketika mereka mempertahankan wilayah mereka atau sedang berusaha untuk menarik lawan jenis mereka.

Seperti reptil lainnya, tokek adalah ectothermic alias menghasilkan panas metabolisme yang sangat sedikit.

Pada dasarnya, suhu tubuh tokek tergantung pada lingkungan tempat tinggalnya. Untuk melakukan kegiatan utama seperti bergerak, makan, reproduksi, dan lain-lain, tokek harus memiliki suhu yang relatif tinggi.

Semua tokek juga melepaskan kulitnya secara berkala atau biasa disebut shedding. Beda spesies, berbeda juga waktu dan metode shedding yang digunakan.

Ketika proses shedding dimulai, tokek mempercepat proses tersebut dengan melepaskan kulit yang terlepas dari tubuhnya lalu memakannya.

Untuk tokek muda, shedding biasanya lebih sering terjadi yaitu sekitar seminggu sekali. Berbeda dengan tokek dewasa yang melakukan shedding setiap satu atau dua bulan sekali.

Kulit tokek umumnya tidak bersisik, tetapi muncul pada skala makro sebagai permukaan papillose yang terbuat dari tonjolan seperti rambut yang dikembangkan di seluruh tubuh.

Baca Juga : Apa Itu Kutu Busuk, dan Cara Mengatasinya

Kemampuan Tokek

Kulit ini memiliki kemampuan superhydrophobicity, dan desain rambut yang unik yang mempunyai kandungan antimikroba.

Tonjolan ini sangat kecil, panjangnya hingga 4 mikron, dan meruncing ke suatu titik. Kulit tokek telah diamati memiliki sifat anti-bakteri, dapat membunuh bakteri negatif yang bersentuhan dengan kulit mereka.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of The Royal Society Interface, tokek ditutupi dengan ratusan ribu duri kecil seperti rambut yang dapat menjebak kantong udara untuk membantu membuang air.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa rambut-rambut ini dapat membersihkan permukaan tubuh tokek. Menurut para ahli, ini adalah pertama kalinya fenomena tersebut diamati dalam vertebrata. Setiap tetes air dapat membantu membersihkan debu dan kontaminan kecil lainnya dari tubuh tokek.

Lebih Suka di Lingkungan Kering

Tokek cenderung hidup di lingkungan kering di mana mereka jarang sekali bertemu dengan air, dan proses ini membuat mereka tetap bersih.

Tokek adalah hewan poliphyodont dan mampu mengganti masing-masing 100 gigi mereka setiap 3 hingga 4 bulan. Di sebelah gigi dewasa terdapat gigi pengganti kecil yang tumbuh dari sel batang odontogenik di lamina gigi.

Pembentukan gigi pada tokek juga menggunakan proses pleurodont. Mereka menyatukan gigi (ankylosed) ke permukaan bagian dalam tulang rahang. Formasi ini biasa terjadi pada semua spesies dalam ordo Squamata (termasuk ular dan reptile berukuran besar lainnya).

Dalam upaya mereka untuk menghindari predator, tokek juga nampaknya cukup cepat untuk berlari melintasi permukaan badan air tanpa tenggelam sedikit pun. Meskipun sebenarnya kemampuan telah ditunjukkan oleh hanya satu spesies yaitu tokek flat-tailed house (Hemidactylus platyurus), para ahli herpetologi berpendapat bahwa bisa jadi ada banyak tokek lain juga mungkin memiliki bakat alami seperti ini.

Sebagian besar spesies tokek bersifat ovipar, telurnya berwarna putih dan bercangkang keras dan biasanya diletakkan di bawah kulit pohon atau melekat pada bagian bawah daun.

Tokek juga bisa menjadi hewan peliharaan yang menyenangkan lho tapi, tidak semua tokek bisa dipelihara dan Anda juga wajib memperhatikan tokek jenis apa yang akan Anda bawa ke rumah. Karena beda jenis tokek, beda juga teknik mengurus dan memeliharanya.

Beberapa spesies tokek yang bisa Anda pelihara seperti tokek leopard, tokek crested, tokek african fat-tailed dan masih banyak lagi. Apa pun fakta tokek yang sudah ketahui, jangan lupa untuk membersihkan rumah Anda secara berkala.

Caranya, instal aplikasi KliknClean yang tersedia di App Store dan Google Play Store untuk memesan layanan kebersihan di rumah.

Artikel Terkait