Home > Fakta Unik > Apa itu Fogging Sebenarnya?

Apa itu Fogging Sebenarnya?

Fakta Unik 22 February 2021
Membersihkan ompol copyright free images

Pada tahun 1968, merupakan tahun di mana menjadi titik awal muncul dan ditemukannya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, tepatnya di Jakarta dan Surabaya.

Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang bisa disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Penyakit demam berdarah bisa terjadi apabila nyamuk membawa virus dengue dari penderita (yang di dalam tubuhnya terdapat virus dengue), sehingga nyamuk tersebut menyebarkan virus dengue dari satu orang ke orang lainnya melalu gigitannya.

Gejala yang timbul jika terkena penyakit demam berdarah dengue ini yaitu demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada persendian juga otot, mual dan muntah, mengalami ruam kemerahan, hingga mengalami penurunan pada nafsu makan.

Penyakit DBD ini bisa menyerang siapapun dari bayi, anak kecil, remaja, dewasa, hingga orang tua. Hanya saja akan menjadi lebih berbahaya apabila menyerang bayi, anak kecil, dan orang tua.

Maka dari itu perlu dicari cara untuk dapat mengurangi penyebaran virus dengue ini yang paling utama tentunya dengan memberantas media penyebarannya terlebih dahulu, yaitu nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Baca Juga : Apa Bedanya Wabah, Endemik, Epidemik, dan Pandemi?

Ditemukanlah fogging sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) ini. Lalu sebenarnya apa itu fogging?

Seperti yang telah disinggung sebelumnya yang mengatakan bahwa, fogging menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Untuk dapat lebih jelasnya, fogging itu sendiri merupakan pengasapan yang dilakukan dengan menyemprotkan berbagai bahan kimia insektisida dengan berbagai fungsinya masing-masing (malathion, temephos, pyriproxyfen, cypermetrin) dari alat fogging di seluruh lingkungan, tempat, atau ruangan yang berpotensi menjadi tempat bersarangnya nyamuk Aedes Aegypti dewasa dan jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Fogging ini dilakukan guna membunuh serangga terutama nyamuk yang dapat menjadi mediator pembawa virus dengue (penyebab demam berdarah dengue) kepada manusia.

Karena untuk mengurangi penyebarannya memang lebih baik jika dibasmi terlebih dahulu pembawa virusnya yang dapat menyebarkan virus dengan cepat.

Fogging ini tidak dilakukan secara terus menerus, biasanya fogging dilakukan ketika di suatu tempat terdapat laporan kasus tentang DBD yang semakin meningkat.

Karena jika terdapat kasus demam berdarah dengue di suatu daerah, maka kemungkinan besar di daerah tersebut terdapat sarang nyamuk dewasa Aedes Aegypti dan jentik-jentik dari nyamuk tersebut.

Apabila banyak masyarakatnya yang terkena demam berdarah dengue, fogging pun dapat dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa pembawa virus dengue dan jentik jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Biasanya sarang nyamuk berada di tempat-tempat tertutup dan jarang dihuni, tempat yang kotor dan gelap, hingga pada genangan air baik di sungai ataupun di dalam bak mandi rumah jika bak mandi jarang dibersihkan.

Ketika dilakukan fogging, lebih baik untuk meninggalkan rumah yang sedang dilakukan penyemprotan supaya lebih aman untuk diri Anda dan keluarga.

Gunakan masker sebagai pelindung agar asap dari fogging tidak terhirup secara langsung dan masuk ke dalam sistem pernapasan (paru-paru). Walaupun fogging bisa dikatakan aman bagi manusia, hanya saja Anda tetap perlu menjaga diri Anda sebagai tindakan mencegah supaya tidak terjadi hal yang diinginkan.

Fogging pun tidak mungkin dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang dekat, hal tersebut dikarenakan dapat mengganggu sistem pernapasan yang menyebabkan sesak dan gangguan pernapasan lainnya, apabila fogging dilakukan secara sering dan tidak teratur.

Baca Juga : 7 Penyakit yang Disebabkan oleh Lingkungan Kotor

Setelah fogging dilakukan, alangkah lebih baiknya untuk menunggu hingga asap dari fogging tersebut benar-benar menghilang supaya tidak ada asap fogging yang akan terhirup oleh Anda.

Namun, walaupun pelaksanaan fogging dikatakan dapat membunuh nyamuk dewasa, Anda tidak boleh menggangap bahwa semuanya telah selesai sampai di sini saja. Banyak hal yang perlu Anda lakukan setelah fogging dilakukan untuk mengurangi muncul dan berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegpyti lagi.

Hal tersebut dapat Anda lakukan dengan menjaga setiap ruangan untuk tetap terkena cahaya, membersihkan ruangan dan barang-barang baik yang digunakan apalagi yang jarang digunakan secara teratur, mengurangi genangan air yang sering kali menjadi sarang jentik-jentik nyamuk tersebut berkembang, membersihkan bak mandi, ember yang berisi air secara rutin, dan menutupnya kembali ketika tidak digunakan ataupun setelah digunakan.

Selain itu, hindari tidur di pagi hari dan sore hari yang merupakan waktu di mana nyamuk biasanya akan menggigit Anda.

Hal-hal ini dinilai sangat membantu untuk mengurangi perkembangbiakkan nyamuk Aedes Aegpty, dan mengurangi penyebaran virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue pada manusia.

Artikel Terkait