Home > Fakta Unik > Sejarah Ditemukannya Fogging dan Kegunaannya!

Sejarah Ditemukannya Fogging dan Kegunaannya!

Fakta Unik 24 February 2021
Membersihkan ompol copyright free images

Fogging merupakan suatu cara yang dilakukan untuk membersihkan lingkungan baik dari nyamuk, bakteri, dan kuman yang terdapat pada lingkungan.

Fogging ini dilakukan dengan melakukan pengasapan atau pengabutan pada lingkungan dengan menggunakan alat fogging yang tentunya di dalamnya sudah ada tercampur beberapa bahan kimia yang mampu membasmi dan membunuh baik nyamuk, bakteri, dan kuman.

Konsep fogging ditemukan, diawali dengan teknologi pulse jet yang sudah ada terlebih dahulu. Hal ini juga melatar belakangi thermal fogging pertama yang merupakan sebuah metode pengasapan menggunakan bahan bakar tertentu, dan menghasilkan sebuah kabut tebal yang dapat menyebar, yang didasari oleh teknologi pulse jet.

Baca Juga : 5 Manfaat dari Fogging untuk Lingkungan

Akhirnya metode fogging pun dirasakan sangat ampuh untuk membasmi hama secara efektif hingga menyeluruh bahkan ke berbagai bagian tempat yang terkadang tidak terjangkau jika hanya dibersihkan secara biasa dan manual saja.

Dengan kabut asap yang keluar dari alat fogging, membuat asap tersebut mampu menyebar dan membasmi hama dari tempat yang terlihat hingga tidak dapat terlihat.

Fogging juga semakin dikenal ketika penyakit demam berdarah dengue yang disebabkan oleh virus dengue dengan nyamuk Aedes Aegypti sebagai mediator virus kepada manusia.

Demam berdarah dengue untuk pertama kalinya dikatakan muncul di Negara Filiphina pada tahun 1953.

Pada tahun 1960an semakin menyebar di berbagai negara, hingga pada tahun 1970an demam berdarah dengue menjadi penyebab kematian pada anak-anak karena belum ditemukannya pengobatan untuk penyakit demam berdarah dengue (DBD) tersebut.

Baca Juga : 5 Fakta Unik Tentang Fogging yang Bikin Penasaran!

Namun di Indonesia sendiri, penyakit demam berdarah dengue mulai ditemukan pada tahun 1968 yang berlokasi di Surabaya. Pada saat itu masih sedikit kasus orang-orang yang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Hanya saja seiring berjalannya waktu, kasus demam berdarah dengue semakin meningkat hingga ratusan ribu kasus yang terjadi di Indonesia sendiri, yang bahkan banyak kasus demam berdarah dengue dapat menyebabkan kematian pada penderitanya (banyak juga pasien yang sembuh dari demam berdarah dengue).

Seiring dengan bertambahnya kasus demam berdarah, fogging semakin dinilai menjadi salah satu metode yang ampuh digunakan untuk membasmi nyamuk-nyamuk dewasa Aedes Aegypti yang membawa virus dengue beserta jentik-jentiknya.

Penyemprotan fogging pun digunakan untuk membasmi kumpulan nyamuk Aedes Aegypti, dengan kemampuan asapnya yang menyebar hingga ke sudut-sudut yang tak mudah untuk dijangkau.

Biasanya fogging dilakukan ketika terdapat laporan terkait kasus demam berdarah dengue yang cukup parah di suatu daerah.

Tetapi pada faktanya, fogging tidak dilakukan hanya untuk membasmi nyamuk saja. Fogging juga banyak dilakukan untuk menjaga kebersihan lainnya.

Seperti halnya terdapat fogging yang dilakukan dengan tujuan membunuh kuman dan bakteri yang tidak dapat terlihat oleh mata telanjang, dengan kata lain kuman dan bakteri merupakan sesuatu yang kasat mata.

Sehingga apabila membersihkannya sendiri secara manual, belum tentu dapat membersihkan secara keseluruhan.

Baca Juga : 3 Jenis Fogging yang Perlu Anda Ketahui!

Walaupun fogging bermanfaat untuk membasmi nyamuk dan mampu membersihkan lingkungan. Anda tetap harus waspada ketika penyemprotan fogging dilakukan. Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan ketika menggunakan fogging, salah satunya adalah dampak negatifnya bagi kesehatan tubuh.

Campuran bahan untuk membasmi para nyamuk, kuman, bakteri memang sebenarnya dibuat aman supaya tidak merugikan Anda.

Hanya saja apabila asap fogging terhirup secara berlebihan akan menyebabkan gangguan sistem pernapasan seperti asma. Bisa juga menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, apabila Anda terkena asap fogging.

Bahkan asap fogging ini juga bisa menyebabkan hal yang lebih buruk bagi kesehatan Anda. Maka dari itu jangan lupa untuk menjauhi tempat yang sedang dilakukan fogging, dan kalau bisa gunakan masker supaha lebih aman dan mengurangi kemungkinan terhirupnya asap fogging tersebut.

Namun lebih baik dan aman apabila Anda menjauhi terlebih dahulu tempat yang sedang difogging.

Bukan cuma itu, asap fogging yang menyebar luas ternyata tidak hanya membunuh hama yang dituju, tetapi juga mampu membunuh hewan lain seperti serangga yang sedang berada di sekitar area yang sedang dilakukan penyemprotan fogging.

Selain berhati-hati pada asapnya, kegiatan fogging ini wajib dilakukan oleh orang yang memang punya spesialisasi di bidang fogging ini.

Artikel Terkait