Home > Sejarah > Sejarah Terciptanya Alat Pelindung Diri atau APD

Sejarah Terciptanya Alat Pelindung Diri atau APD

Sejarah 23 July 2020
Membersihkan ompol copyright free images

Saat ini, para pekerja yang menghabiskan waktu mereka di lingkungan berbahaya sudah memiliki akses ke beragam pakaian pelindung dan perlengkapan untuk menjaga mereka agar tetap aman dan terlindungi.

Dari helm yang tahan lama hingga setelan seluruh tubuh, berbagai alat pelindung diri (APD). Hal ini mencakup hampir semua yang diperlukan untuk memastikan keselamatan pekerja di segala jenis tempat kerja.

Sebenarnya, peralatan seperti ini mutlak diperlukan untuk semua lini pekerjaan. Orang yang bekerja sekarang ini sering menghadapi sejumlah bahaya secara rutin.

Baca Juga : Sejarah dan Asal Mula Penemuan Masker Kesehatan

Contoh saja proyek konstruksi yang penuh dengan benda yang dapat menyebabkan cedera fatal. Atau industri medis yang perlu pakaian tertutup untuk menjaga diri dari bahan kimia.

APD memang sebegitu pentingnya bagi kehidupan manusia. Tapi, apakah Anda sudah mengetahui sejarah perihal terciptanya APD ini? Yuk, simak langsung ulasannya di bawah ini!


Kapan APD Diperkenalkan?

Salah satu penggunaan APD skala besar yang terdokumentasi dengan baik adalah alat perlindungan pernapasan. Tujuannya adalah untuk tahan terhadap perang kimia selama Perang Dunia Satu.

Penggunaan gas kimia menggeser dinamika perang, dan penggunaan respirator. Cara memungkinkan pasukan untuk meniadakan efek beracun dan berbahaya yang dihasilkan gas.

Respirator pertama dianggap telah diciptakan pada abad keenam belas oleh Leonardo da Vinci, dengan tujuan untuk melindungi pemakainya dari menghirup zat berbahaya seperti debu atau bahan kimia dari senjata beracun yang terbuat dari bubuk.

Seiring perkembangan teknologi, respirator menjadi lebih murah untuk dibeli, lebih sederhana, lebih mudah digunakan, lebih nyaman, dan lebih tahan lama.

Baca Juga : Apa itu Hand Sanitizer dan Seberapa Efektifnya untuk Membasmi Kuman?

Selain itu, standardisasi keselamatan dan persyaratan pemasangan respirator yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga dunia. Seperti Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) telah membuat respirator lebih aman.

Selain respirator, perlindungan pribadi lainnya yang awalnya dikembangkan untuk pertempuran. Hal ini juga berkembang menjadi APD untuk penggunaan sehari-hari, seperti baju pelindung.

Pada awal abad keempat, Jepang mengonseptualisasikan gagasan untuk menggunakan pelat besi yang diikat dengan kulit untuk para prajurit dan penunggang kuda selama pertempuran untuk mencegah cedera.

Adanya Revolusi Industri, pengembangan komersial, dan evolusi teknologi telah mengubah lanskap baju pelindung. Sekarang, industri modern telah menerjemahkan baju besi menjadi pakaian kerja pelindung, seperti baju sekali pakai untuk mencegah kontaminasi dari bahaya biologis, kimia, dan fisik.

Prinsip utama APD adalah untuk mencegah bahaya memasuki tubuh pekerja, dan untuk mencegah bahan berbahaya yang melekat pada pakaian pribadi pekerja memasuki rumah mereka.

Baca Juga : Cara Paling Tepat untuk Membersihkan Face Shield

Penggunaan APD Dari Masa ke Masa

Penggunaan APD akan meningkat dan terus berkembang, sehingga pekerja akan mendapatkan perlindungan yang lebih besar dari pakaian pelindung pribadi mereka.

Salah satu bentuk lain dari APD yang telah berevolusi dari penggunaan awalnya dalam peralatan pelindung tempur menjadi item perlindungan pribadi industri sehari-hari adalah helm.

Menurut literatur sejarah, helm tertua yang diketahui terbuat dari kulit atau perunggu dan digunakan sekitar 900 SM. Saat ini, bahan yang digunakan dalam helm tentara biasanya terbuat dari plastik ringan hingga berbagai jenis serat sintetis.

Di Amerika Utara, topi keras adalah peralatan wajib saat seseorang mau bekerja di lokasi konstruksi atau di pertambangan.

Sumber dari bahaya dalam industri ini adalah jatuhnya benda-benda ke kepala. Seperti peralatan yang jatuh, puing-puing, hingga mesin mekanik yang bergerak.

Selain itu, cedera sekunder seperti tergelincir, tersandung, dan jatuh juga dapat menyebabkan cedera kepala. Jika kepala pekerja secara tidak sengaja melukai kepalanya dengan benda.

Baca Juga : Apa itu Disinfektan Sebenarnya?

Helm Sebagai APD

Helm adalah APD yang tercipta langsung dari perang. Pentingnya kepala individu yang terdiri dari otak dan bagian lainnya sangat mengontrol setiap aspek tubuh kita. Entah itu dalam segi keterampilan motorik hingga perilaku kognitif.

Dalam perang, setiap individu tidak hanya wajib mempertahankan serangannya tetapi juga memiliki kemampuan untuk membalas serangan. Oleh karena itu peralatan pelindung sangat penting untuk meminimalkan risiko cedera atau kematian.

Pada awal 1800-an, pekerja pembuatan kapal akan melapisi topi mereka dengan sesuatu. Dan menjemurnya di bawah sinar matahari supaya cepat mengeras.

Ketika topinya mengeras, mereka akan cukup kuat untuk melindungi kepala para pekerja dari serangan benda-benda yang jatuh. Saat ini, topi keras adalah peralatan wajib di semua lokasi konstruksi, industri, dan pertambangan.

Lebih penting lagi, di Kanada, semua topi keras yang dikenakan dalam konteks ini harus disertifikasi oleh Asosiasi Keselamatan Kanada (CSA). Ini untuk memastikan bahwa APD memenuhi standar keselamatan minimum untuk menahan trauma pada kepala.

Baca Juga : Apa itu Alkohol dan Fungsinya Bagi Manusia

Manfaat dari APD

Manfaat dari standardisasi ini adalah untuk memberikan bukti bahwa topi keras ini telah diuji berkali-kali.  dan untuk memastikan bahwa tingkat perlindungan maksimum diberikan.

APD awal seperti pelindung tubuh, sepatu bot, dan sarung tangan difokuskan untuk melindungi tubuh pemakai dari cedera fisik.

Contoh saja seperti yang digunakan oleh para dokter yang menangani wabah di Eropa pada abad ke-16. Para petugas kesehatan juga mengenakan seragam pelindung. Beberapa diantaranya adalah gaun panjang, helm, penutup mata dari kaca, sarung tangan, dan sepatu bot. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan ketika berurusan dengan korban wabah.

Bukan cuma itu, mereka juga mengenakan topeng yang terbuat dari bahan tebal dan kemudian ditutup dengan lilin untuk membuatnya tahan air.

Topeng dengan struktur seperti paruh ini dipenuhi dengan bunga-bunga dan rempah-rempah yang berbau menyenangkan untuk mencegah penyebaran racun. Pada saat itu, orang-orang sudah menyadari bahwa bau busuk merupakan suatu tanda penyebaran penyakit melalui udara.

Walaupun wujudnya menyeramkan, APD ini nyatanya cukup ampuh melindungi tenaga medis pada saat itu dari penyebaran wabah mematikan.

Maka dari itu, hingga saat ini APD diyakini menjadi salah satu peralatan penting yang wajib digunakan oleh siapa pun. Terutama bagi yang pekerjaannya berisiko tinggi kena bahaya atau penyakit, termasuk tenaga medis yang sekarang ini sedang berjuang melawan COVID-19. Oleh karena itu, penting menggunakan cara-cara terbaik, salah satunya ya mengenakan APD ini.

Bagi Anda yang ingin melakukan perawatan rumah untuk melindungi diri dari Covid bisa pesan layanan jasa yang tersedia aplikasi KliknClean. Download sekarang di App Store dan Google Play Store. 

Artikel Terkait